Breaking News
---

Peuyeum, Warisan Budaya dan Kekayaan Kuliner dari Jawa Barat

Peuyeum bukan hanya camilan biasa, tetapi warisan budaya dan kekayaan kuliner dari Jawa Barat. Di antara kuliner khas Bandung, Peuyeum hadir sebagai camilan tradisional yang tak boleh dilewatkan. Makanan fermentasi ini terbuat dari singkong yang diolah dengan ragi, menghasilkan cita rasa unik dan tekstur yang khas. 

Foto : Peuyeum, Warisan Budaya dan Kekayaan Kuliner dari Jawa Barat

Peuyeum telah menjadi bagian dari budaya Sunda sejak berabad-abad lalu. Konon, camilan ini berawal dari kearifan lokal masyarakat Sunda dalam memanfaatkan singkong di musim panen berlimpah. Dengan fermentasi, singkong diolah menjadi makanan tahan lama yang kaya rasa dan manfaat. 

Keunikan Peuyeum terletak pada proses fermentasinya yang menggunakan ragi. Proses ini menghasilkan aroma khas dan tekstur yang lembut, sedikit kenyal, dan sedikit basah. Peuyeum umumnya berwarna putih kekuningan, tidak berserat, dengan rasa manis dan legit. 

Peuyeum dapat dinikmati langsung sebagai camilan atau diolah menjadi berbagai hidangan. Colenak adalah sajian populer yang memadukan Peuyeum bakar dengan saus gula merah dan parutan kelapa. Peuyeum juga sering dijadikan bahan kue dan roti, memberikan sentuhan rasa dan tekstur unik pada makanan tersebut. 

Di balik kelezatannya, Peuyeum menyimpan berbagai manfaat bagi kesehatan. Proses fermentasi menghasilkan probiotik yang baik untuk pencernaan dan meningkatkan daya tahan tubuh. Peuyeum juga kaya akan serat, vitamin B, dan mineral yang essensial bagi tubuh. 

Bagi wisatawan yang ingin mencicipi Peuyeum asli Bandung, camilan ini mudah ditemukan di pasar tradisional, toko oleh-oleh, dan kafe-kafe lokal. Peuyeum dikemas dalam berbagai bentuk dan ukuran, menjadikannya oleh-oleh yang menarik dan praktis. (*)

Baca Juga:
Posting Komentar
Tutup Iklan