Breaking News
---

Masih Muharam, Keluarga Kades Rawagempol Wetan Berbagi Bubur 'Suro' 7 Gantang

Masyarakat Cilamaya membiasakan guyub membuat bubur suro setiap kali bulan Muharam atau awal bulan tahun Hijriyah. Namun, bubur yang di warnai kuning campuran kunyit di sajikan bersama ragam kacang-kacangan dan hasil bumi lainnya itu, sudah jarang di tradisikam lagi.

Beruntung, Keluarga besar Kades Rawagempol Wetan Kecamatan Cilamaya Wetan masih melestarikan produksi bubur suro tersebut untuk kemudian di bagikan sebagai sedekah kepada ratusan masyarakat sekitar. 

Tak tanggung-tanggung, keluarga Kades olah 7 Gantang beras di jadikan bubur suro yang kemudian di distribusikan untuk sarapan masyarakat di pagi hari, Selasa (23/7/2024). 

Foto : Kaum Ibu Saat Mengolah Bubur Suro di Keluarga Kades Rawagempol Wetan

"Kita olah sejak semalam, 70 liter beras dengan bumbu khas dan campuran kacang-kacangan serta hasil bumi lainnya. Pagi hari, selagi hangat kita bagikan bubur suro ini ke masyarakat, " Kata Kades Rawagempol Wetan, H Udin Abdul Gani. 

Dulu, sebutnya, memang pembuatan bubur suro bertepatan dengan tanggal 10 Muharam atau akrab di sebut Hari Asyuro dalam Islam. Namun, seiring berjalannya waktu, yang terpenting produksi olahan bubur suro ini tetap di lakukan masih di bulan Muharam sebagai tradisi masyarakat, yaitu tasyakuran dan memperbanyak amal dengan berbagi sedekah di hari-hariku asyuro dan tahun Baru Islam. 
Soal rasa sebut Udin, memang agak lain dari bubur sarapan biasa pada umumnya, karena campuran hasil bumi yang di aduk dengan bubur yang menambah cita rasanya. 
"Sebagai ungkapan syukur kepada Allah SWT dan juga melestarikan tradisi masyarakat, " Ungkapnya. (Rd)
Baca Juga:
Posting Komentar
Tutup Iklan