Komitmen Bawaslu Jabar Tegakkan Netralitas ASN di Pilkada
Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Jawa Barat berkomitmen melakukan pengawasan netralitas Aparatur Sipil Negara (ASN) pada Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Serentak 2024.
Komitmen Bawaslu Jabar Tegakkan Netralitas ASN di Pilkada
Kordiv Pencegahan dan Partisipasi Masyarakat Bawaslu Jabar, Nuryamah menyebutkan, kerawanan saat Pilkada salah satunya itu adalah netralitas ASN. Maka dari itu pihaknya akan lebih meningkatkan pengawasan.
“Memang sekarang itu yang menjadi fokus program utama kita adalah Pojok Pengawasan, kedua Forum Warga, ketiga Kampung Pengawasan Partisipatif, keempat MoU dan kegiatan-kegiatan lainnya,” kata Nuryamah, Selasa, (23/7/2024)
Nuryamah mengaku, pihaknya sudah melakukan koordinasi dengan Badan Kepegawaian Daerah (BKD) demi terciptanya netralitas ASN.
“Kalau tadi soal netralitas ASN berarti dengan BKD yang menaungi ASN-ASN tersebut dan kemarin kita sudah komunikasi, bahkan sudah koordinasi,” ungkapnya.
Nantinya, lanjut Nuryamah, Bawaslu Jabar berencana akan melakukan sosialisasi dengan BKD kepada pada ASN terkait pentingnya netralitas ASN.
“Sebentar lagi kita akan melakukan sosialisasi bareng dengan BKD dengan mengundang seluruh yang memang berhubungan erat dengan ASN-ASN ini,” lanjutnya.
Nuryamah menyebut, hal itu dilakukan agar nanti apabila ditemukan ASN yang melanggar netralitas pihaknya bersama BKD akan melakukan penindakan sesuai dengan aturan-aturan yang berlaku.
“Jadi dari pihak kami Bawaslu kenapa harus melakukan pengawasan, kenapa harus melakukan penindakan dan dari aturan-aturan ASN nya akan sama-sama kita kolaborasi,” sebutnya.
Apabila hanya pihaknya yang melakukan pengawasan terhadap netralitas ASN tanpa dibantu oleh pihak-pihak terkait, maka itu akan sangat berat.
“Kalau hanya dibebankan ke kita, berat. Tapi ketika kita melakukan tadi koordinasi, kolaborasi, sinergi, kerja sama dengan seluruh lintas stakeholder, saya kira kalau semuanya sudah memiliki niatan baik untuk mensukseskan Pemilihan Tahun 2024, ini akan terlaksana dengan baik, paling tidak bisa diminimalisir,” tandasnya (*)
