Breaking News
---

Jalan Rusak, DPR Tidak Mau Anak Mati Sia-sia

Anggota DPR RI Fraksi PDIP Lasarus merasa sedih, atas meninggalnya bayi laki-laki berusia lima bulan, di Kalimantan Barat (Kalbar). Bayi bernama Muhammad Fahmi itu meninggal saat dalam perjalanan menuju Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Agoesdjam, Ketapang.

Jalan Rusak, DPR Tidak Mau Anak Mati Sia-sia

Ketua Komisi V DPR ini mengatakan, bayi tersebut meninggal diduga akibat jalan rusak menuju RSUD Agoesdjam. Karena jalan rusak itu, membuat kendaraan tidak bisa bergerak cepat untuk ke rumah sakit guna menyalamatkan nyawanya.

"Tolong Pak Presiden (Jokowi), jangan biarkan anak-anak kami mati sia-sia hanya karena kondisi jalan rusak. Yang terus menjadi penghalang bagi kami masyarakat Kalimantan Barat," kata Lasarus dalam keterangan persnya, di Jakarta, Kamis (25/7/2024).

Lasarus mengaku, sudah berkoordinasi Kementerian PUPR untuk meminta perhatian serius terhadap masalah jalan rusak ini. PDIP tidak mau melihat Muhammad Fahmi lainnya, yang menjadi korban akibat akses jalan yang rusak.

"Sudah memohon ke pemerintah pusat agar masalah ini jangan sampai terulang lagi. Cukup sudah, jangan sampai ada lagi nyawa yang tidak tertolong hanya karena masalah akses jalan yang rusak," ucap Lasarus.

Kemudian, Lasarus membeberkan, jalan rusak tersebut masih berstatus jalan Pemerintah Daerah. Oleh sebab itu, ia mengusulkan perbaikan jalan tersebut diambil alih oleh pemerintah pusat melalui instruksi Presiden (Inpres).

"Jalan ini masih menjadi tanggung jawab Pemda, makanya setelah menerima kabar ini saya langsung meminta pemerintah pusat. Tolonglah Bu Menteri Keuangan (Sri Mulyani), tanda tangani usulan Inpres terhadap jalan ini," ujarnya.

Diberitakan sebelumnya, seorang bayi berusia lima bulan dilaporkan meninggal dunia saat dalam perjalanan menuju RSUD Agoesdjam. Bayi tersebut dirujuk dari Puskesmas Kendawangan akibat kondisi kesehatan yang memburuk.

"Awalnya, bayi dirawat di Puskesmas Kendawangan sejak Rabu (24/7/2024) pukul 04.00 WIB. Karena demam tinggi, flu, dan kejang-kejang," kata anggota keluarga korban Nova (37).

Keputusan untuk merujuk bayi tersebut ke RSUD Agoesdjam diambil oleh petugas medis Puskesmas Kendawangan setelah kondisinya semakin kritis. Namun, harapan akan pertolongan di rumah sakit pupus di tengah perjalanan.

Jalanan yang rusak parah menjadi penghalang besar, menghambat laju kendaraan ambulans. "Ini memang sudah takdir Tuhan, tapi jalan yang rusak sangat menghambat upaya kita untuk menyelamatkan nyawa," ucap Nova.(*)

Baca Juga:
Posting Komentar
Tutup Iklan