Breaking News
---

Dinas Ketenagakerjaan Karawang Pamerkan Motor Listrik Hasil Konversi

Dalam upaya mengurangi pengangguran, Dinas Ketenagakerjaan Kabupaten Karawang bekerjasama dengan PT Chemco melakukan sekolah binaan kepada siswa-siswa SMK dan BLK dengan mengonversi sepeda motor bahan bakar minyak (BBM) menjadi sepeda motor listrik. Sebelumnya, motor tersebut merupakan sepeda motor berbahan bakar minyak yang berjenis matic.

Kepala Dinas Ketenagakerjaan Kabupaten Karawang, Rosmalia Dewi menyampaikan, bahwa pihaknya akan mensosialisasikan keuntungan dari motor listrik itu sendiri. Tentunya keuntungan konversi motor listrik sangatlah banyak, salah satunya akan mengurangi emisi dan akan menjadi peluang kerja baru bagi masyarakat.

Bupati Karawang

“Jadi yang kami perlihatkan ke bupati hari ini motor listrik hasil konversi, ini sebagai percontohan saja karena motor listrik konversi ini juga akan melibatkan berbagai instansi mulai dari Kepolisian dan Kementerian ESDM agar STNK dan BPKB nya berubah jadi motor itu statusnya legal, kebetulan ini juga program pemerintah jadi kita mempersiapkan diri lebih awal,” ungkap Rosmalia, pada Kamis, (18/07/2024).

Rosmalia juga menerangkan, ke depan konversi motor listrik ini juga akan sangat menjanjikan karena kebijakan pemerintah akan beralih ke ramah lingkungan.

“Ke depan motor-motor ini akan di konversikan, maka dari itu kita persiapkan lebih awal jangan sampai kebijakan itu sudah di berlakukan kita belum siap sedangkan di Karawang sendiri kan ada ribuan motor jangan sampe peluang ini di ambil oleh orang lain,” terang Rosmalia.

Adapun, tipe motor yang akan di konversikan yang ada di smk-smk baru ada 50 jenis motor dan jenis motor tersebut juga harus di daftarkan terlebih dahulu ke Kementerian ESDM dan ke Kepolisian.

“Motor-motor yang sudah ada ini ga langsung di konversi menjadi motor listrik jadi harus di daftarkan dulu ke Kementerian ESDM dan Kepolisian, setelah di daftarkan legalitasnya pun akan berubah dan plat nomor nya pun berubah menjadi warna biru,” katanya.

Kendati demikian, ke depan pihaknya akan mengajak perusahaan-perusahaan lain khususnya di Kabupaten Karawang untuk melakukan sekolah binaan agar terselesaikan dan tidak ada bahasa kompetisi yang tidak sesuai lagi di perusahaan-perusahaan.

“Di kita kan perusahaan banyak ya, kalau misalnya perusahaan-perusahaan melakukan hal yang sama tidak usah 1 perusahaan 60 sekolah binaan, bahkan bisa satu perusahaan 1 atau 2 sekolah yang melakukan sekolah binaan saya rasa itu akan selesai dan tidak mungkin lagi kompetisi yang tidak sesuai,” pungkasnya.(*)

Baca Juga:
Posting Komentar
Tutup Iklan