Breaking News
---

Survei Pilkada Bekasi, Mochtar Mohamad Paling Populer

Mantan Wali Kota Bekasi, Mochtar Mohamad (M2) menjadi figur politik paling populer menjelang Pilkada Kota Bekasi 2024. Hal tersebut diketahui berdasarkan survei yang dirilis Timur Barat Research Center (TBRC), Kamis (27/6/2024).

Survei Pilkada Bekasi, Mochtar Mohamad Paling Populer

Dalam surveinya, TBRC melakukan survei terhadap 7 tokoh politik di Kota Bekasi. Tokoh tersebut antara lain politisi senior PDI Perjuangan (PDIP),  Mochtar Mohammad yang juga Ketua Bapilu DPD PDIP Jawa Barat.

Kemudian ada nama Ketua DPC PDIP Kota Bekasi, Tri Adhianto, Ketua DPC PPP Kota Bekasi, Solihin. Lantas ada nama politikus PAN, Sigit Purnomo alias Pasha Ungu, dan politisi Golkar Novel Saleh Hilabi.

Selain itu ada dua nama anggota DPRD Provinsi Jawa Barat. Yakni Ade Puspitasari tokoh politik Golkar dan Heri Koswara dari PKS.

Direktur Eksekutif TBRC, Johanes Romeo mengatakan, dari tujuh nama yang disurvei, M2 menduduki posisi teratas. Popularitasnya menyentuh 88,2 persen.

Peringkat kedua ditempati Tri Adhianto dengan 56,2 persen. Di posisi ketiga ada Heri Koswara dengan 54,2 persen.

Sedangkan Sigit Purnomo di posisi keempat dengan 50,2 persen, disusul Ade Puspitasari 47,2 persen. Lalu Sholihin 30,2 persen dan Novel Saleh di posisi terakhir dengan 28,6 persen.

"Survei menggunakan 'multistage random sampling' di 56 kelurahan. Dengan 'margin of error' 2,3 persen, dan tingkat kepercayaan 95 persen," kata Romeo, Kamis (27/6/2024).

Untuk elektabilitas, M2 memegang kendali dengan angka 39,4 persen. Disusul Tri Adhianto dengan 20,2 persen, dan Ade Puspitasari 10,8 persen.

Kemudian Sigit Purnomo di angka 8,3 persen, Heri Koswara 5,1 persen, Gus Sholihin 3,1 persen. Dan Novel Saleh Hilabi dengan 2,6 persen.

"Mochtar Mohamad berpeluang memenangkan Pilkada Kota Bekasi. Asalkan dia mampu mengkonversi popularitas menjadi elektabilitas (wajib di atas 50 persen)," ujar Romeo menanggapi hasil Survei yang dirilis lembaganya.

TBRC juga menjelaskan, modal dasar elektabilitas di bawah 39,4 persen, belum tentu menjamin kemenangan. Sebab masih banyak variabel yang harus diurai, termasuk siapa calon wakil wali kota yang akan diambil.(*)

Baca Juga:
Posting Komentar
Tutup Iklan