Breaking News
---

3 Bulan, Rumah Rusak Warga Gembongan Akibat Proyek Rehabilitasi SIBW Nihil Perbaikan

Bangunan rumah bagian paling depan milik seorang warga Desa Gembongan, Kecamatan Banyusari, Kabupaten Karawang, diduga roboh akibat terdampak alat berat yang mengerjakan proyek pembangunan rehabilitasi (SIBW) saluran induk bendung walahar BP TUT 14.

Foto : Rumah warga Gembongan Kecamatan Banyusari Tagih janji perbaikan rumah rusak gegara proyek rehabilitasi SIBW BP TUT 14

Pemilik rumah bernama Adim mengungkapkan kepada awak media Rabu 19 /06/2024 bahwa peristiwa itu terjadi pada bulan Februari 2024. 
"Bangunan rumah saya bagian paling depan roboh akibat tersenggol alat berat yang tengah beroperasi mengerjakan proyek rehabilitasi SIBW BP TUT 14. Selain itu sebagian genting juga melorot akibat Joglo, bangunan bagian paling depannya ambruk.

"Kejadian itu terjadi pada bulan Pebruari 2024 saat Istri saya masih ada, istri saya pun pada saat itu sempat marah-marah dan meluapkan kekesalannya dengan memposting kejadian tersebut di medsos dan sekarang istri saya sudah tiada (Almarhum)," katanya.

Lebih lanjut Adim menjelaskan, usai kejadian itu kemudian ada yang datang dari pihak Humas PT Nindya Karya yang menjanjikan akan membangun kembali Joglo rumah kami. Tapi kalau memang karena satu dan lain hal pihak PT Nindya Karya mau menyerahkan masalah pembangunannya ke kami.
"Namun nyatanya dari semenjak kejadian itu, sampai saat ini, "Janji dari pihak PT Nindya Karya itu belum juga direalisasikan,"ujar Adim.

Sebenarnya banyak dampak yang dirasakan warga masyarakat, tak hanya itu saja. Pengerjaan proyek SIBW BP TUT 14 ini juga berdampak kepada warga lainnya terutama para pengguna jalan. Apalagi diwaktu musim penghujan kemarin, banyak pengendara kendaraan roda dua (sepeda motor) yang terjatuh akibat kotor dan licinnya jalanan yang tertutup tanah pengerukan.
"Kalau sekarang dimusim panas, banyak debu berhamburan yang berisiko pada kesehatan. 

"Sementara ini yang saya rasakan sendiri, akibat banyaknya debu berhamburan, mengakibatkan batuk dan pilek serta sesak ke pernafasan," ucapnya.

Hal itu juga dibenarkan oleh warga lainnya Tatang.
" Iya Pak waktu musim hujan kemarin memang banyak pengendara motor yang terjatuh dan sekarang pada musim kemarau banyak debu yang berhamburan yang mengakibatkan gangguan sesak pernafasan," ujarnya.

Sementara Humas dari PT Nindya Karya belum bisa ditemui untuk dikonfirmasi. (Red)
Baca Juga:
Posting Komentar
Tutup Iklan