Breaking News
---

Sejarah Titik Nol Km Kota Cirebon

Setiap daerah memiliki titik 0 km. Mengapa ? karena keberadaan titik 0 Kilometer atau 0 Km memiliki fungsi penting bagi suatu daerah. Salah satunya adalah sebagai patokan penentuan jarak dari satu daerah ke daerah lainnya. Di Kota Cirebon, Jawa Barat, tugu 0 Kilometer terletak di samping trotoar Jalan Yos Sudarso, tepatnya di depan kantor Pos dan tidak jauh dengan alun-alun Kebumen.

Sejarah Titik Nol Km Kota Cirebon

Tugu 0 Kilometer ini memiliki tinggi sekitar kurang lebih 1 meter. Di tugu itu tertulis keterangan Imu 56 (ke Indramayu berjarak 56 Kilometer), Lsr 32 (ke Losari berjarak 32 Kilometer) dan Km Cn 0 (Cirebon 0 Kilometer).

Dilansir dari merahputih.com di balik lokasinya yang sering dilalui banyak orang, ada cerita sejarah dari tugu 0 Kilometer yang berdiri di depan kantor Pos Indonesia, Jalan Yos Sudarso, Kota Cirebon.Sejarawan Cirebon, Mustaqim Asteja mengatakan, di sekitar tugu 0 Kilometer Kota Cirebon dahulunya merupakan sebuah benteng milik pemerintahan kolonial Belanda. 

Sementara untuk titik 0 Kilometernya sendiri, dahulunya adalah lokasi penempatan tiang bendera yang ada di Benteng tersebut.Jadi titik 0 di daerah-daerah saat jaman Kolonial itu tidak sama. Untuk di Cirebon, titik 0 Kilometernya itu dahulunya adalah penempatan untuk Flagstaff (Tiang Bendera) yang ada di benteng. 

Menurut Mustaqim, Benteng milik Kolonial Belanda itu berdiri pada tahun 1686 sebelum kemudian hancur karena ledakan pada 1835. Belum diketahui secara pasti apa yang menyebabkan benteng tersebut meledak hingga akhirnya hancur.

Benteng yang selama bertahun-tahun dipakai sebagai Loji Kompeni itu hancur berkeping-keping karena ledakan. Entah karena disengaja atau tidak,hanya saja, setelah benteng itu hancur, kemudian pada tahun 1840 di lokasi tersebut selanjutnya dibangun sebuah gedung Karesidenan Cirebon. 

"Awalnya, 0 Kilometernya itu ada di tiang bendera benteng. Setelah benteng hancur, berarti (titik 0 kilometernya) di tiang bendera Karesidenan. Tiang bendera itu (berada) di antara gedung Karisidenan dan Kantor Pos. Jadi dulunya memang sudah ada kantor Pos sejak tahun 1811," kata Mustaqim.

Sekadar informasi, keberadaan titik 0 Kilometer sendiri dinilai memiliki peran penting bagi suatu daerah. Pengajar Departemen Sejarah dan Filologi Fakultas Ilmu Budaya Unpad, Mumuh Muchsin Zakaria memaparkan beberapa alasan kenapa titik 0 Kilometer ini penting.

Pertama, karena pertimbangan nilai sejarah, sebagaimana titik 0 Kilometer di Sumedang, yang erat kaitannya dengan pembangunan Jalan Raya Pos yang membentang dari Anyer hingga Panarukan dengan jarak sejauh kurang lebih 1.000 Kilometer. Sementara jika dilihat dari sisi praktis pragmatis, menurut Mumuh, 0 kilometer bermanfaat sebagai rujukan dan referensi terkait jarak suatu tempat atau referensi lainnya.

"Nol kilometer itu bisa jadi referensi dan rujukan buat jarak atau juga untuk penomoran pertama suatu rumah," ujarnya,(*)

Baca Juga:
Posting Komentar
Tutup Iklan