Gerindra Antisipasi Kemenangan Prabowo Dimanfaatkan Hal-hal Buruk
Dinamika politik pascakemenangan Prabowo-Gibran di Pilpres 2024 nampaknya kembali menghangat. Jika dalam Pilpres, pertarungan politiknya menghadapi rival, kini Partai Gerindra mulai mengantisipasi kemenangan Prabowo, dimanfaatkan untuk hal-hal buruk.
Mengenai itu, Sekjen Partai Partai Gerindra Ahmad Muzani bahkan mengeluarkan pernyataan bernada peringatan keras. Meski demikian, tidak secara spesifik menyebutkan pihak mana dimaksud apakah teman atau lawan.
Ditegaskan, pemerintahan Prabowo-Gibran hanya digunakan seluruhnya untuk kepentingan rakyat dan bangsa. "Maka jangan pernah berharap kekuasaan ini dijadikan sebagai pengaman bagi mereka yang ingin berbuat gelap, berbuat hitam," kata Muzani dalam keterangannya pada wartawan, Senin (13/5/2024).
"Adigang adigung sopo siro sopo ingsun dan perbuatan buruk lainnya harus dijauhkan. Kita akan buat kekuasaan ini menjadi terang benderang dalam menjaga kesatuan dan kesatuan republik Indonesia."
Lebih lanjut, Muzani mengatakan, Bagi kader Gerindra, terpilihnya Prabowo sebagai presiden merupakan penyemangat. Bahkan, banyak caleg Gerindra, tidak berpikir dukungannya menuai imbal balik, sehingga tidak peduli apakah dirinya terpilih atau tidak di pemerintahan Prabowo-Gibran.
"Saya dapat laporan banyak caleg tidak ngurus dirinya terpilih atau tidak. Yang penting Prabowo terpilih jadi presiden," kata Muzani.
Sisi lain, Muzani menyadari, ternyata memenangkan Prabowo sebagai presiden tidaklah cukup. Sebab, lanjutnya, Prabowo tetap membutuhkan dukungan rakyat, termasuk dukungan kuat dari parlemen dan partai politik dalam menjalankan pemerintahan.
"Agar janji-janji kampanye politik seperti makan siang dan minum susu gratis, pupuk murah, dan lainnya berjalan baik. Kita harus turun kembali ke masyarakat, insyaallah Pak Prabowo menepati janjinya setelah dilantik," ucapnya. (*)