SD Ini Jadi Sekolah Pertama Berbasis ICT
Yayasan Pendidikan Telkom (YPT) Bandung sukses menjadi sekolah dasar pertama berbasis ICT (Information Communication and Technology) di kawasan Indonesia Timur dengan memasukkan multimedia dalam kurikulum yakni SD Telkom Makassar.
Di sekolah ini, telah hadir modul khusus pengajaran bahasa pemrograman untuk tahun ajaran 2024/2025.
Modul khusus terkait pemrograman menggunakan platform scratch dan materi IoT (Internet of Things) yang akan digunakan siswa kelas 4, 5 dan 6.
Modul khusus yang disusun bertujuan memberikan siswa pemahaman awal tentang konsep pemrograman melalui pembuatan game sederhana. Kemampuan akan lebih terarah dan terstruktur, sehingga hasilnya lebih baik.
"Kami menyadari pentingnya memperkenalkan konsep pemrograman kepada siswa sejak usia dini. Terutama di era digital seperti sekarang ini. Dengan memperkenalkan Scratch, kami dapat memberikan pondasi yang kuat bagi siswa untuk memahami konsep-konsep pemrograman secara menyenangkan dan interaktif," ujar Kepala Sekolah SD Telkom Makassar Ta'wil, Kamis (28/3/2024).
Pada praktiknya, siswa tampak merasa nyaman dengan sistem pembelajaran yang ada saat itu. Sementara modul khusus baru nantinya menjadi penyempurna proses belajar belajar yang sudah berlangsung saat ini.
Apalagi para guru pembimbing juga memiliki kompetensi yang mumpuni, sehingga semakin mudah siswa menyerap ilmu yang disampaikan.
"Peningkatan kemampuan siswa dipastikan akan semakin maksimal, karena kini laboratorium komputer penunjang praktik terus dimaksimalkan. Komputer terbaru yang sudah disesuaikan dengan modul pengajaran disediakan sekolah untuk siswa," katanya.
Selain meningkatkan metode pembelajaran khusus IT, SD ini merupakan “Sekolahnya Anak Millenial” punya program unggulan lainnya, yaitu bilingual yakni Bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris sebagai pengantar di dalam kelas.
Selain penggunaan bilingual dalam kelas, siswa bisa mempraktikannya lagi saat di luar kelas melalui ekstrakurikuler English Club. Beberapa siswa ada yang meraih prestasi dengan menjuarai perlombaan baik tingkat regional maupun nasional.
Ada 18 ekstrakurikuler lainnya yang bisa diikuti siswa sebagai penguatan karakter di sekolah
Dengan adanya penyempurnaan modul pembelajaran IT ini, menjadi kesempatan bagi para orang tua yang ingin mengarahkan anak-anaknya dibidang IT. Sehingga anak tak hanya bisa bermain game saja, tapi bisa membuat game dan yang lebih penting, diarahkan menjadi keahlian positif. (*)