Harga Beras Masih Tinggi di 28 Provinsi
Harga beras masih mengalami kenaikan di sebagian besar wilayah Indonesia. Bahan pokok utama Indonesia itu masih memberikan kontribusi inflasi di bulan Januari 2024.
"Kenaikan harga beras masih terjadi di 28 provinsi di Indonesia, hanya 10 provinsi yang harga berasnya sudah menurun. Kenaikan harga beras bahkan terjadi di semua provinsi di Pulau Jawa, Bali dan Nusa Tenggara," kata Pelaksana Tugas Kepala Badan Pusat Statistik Amalia Adininggar Widyasanti dalam keterangan pers Kamis (1/2/2024).
Harga beras yang masih tinggi, memberikan kontribusi inflasi di bulan Januari 2024. Inflasi beras di bulan Januari, ucap Amalia, sebesar 0,64 persen dengan andil inflasi sebesar 0,03 persen.
"Harga beras yang masih tinggi disebabkan karena pasokan yang lebih rendah dibandingkan permintaan yang tinggi. Selain itu, beberapa negara menahan ekspor berasnya sehingga harga beras di pasar internasional juga mengalami kenaikan," ujar Amalia.
Menurutnya, pasokan di dalam negeri kurang karena panen yang terganggu akibat fenomena El Nino yang berkepanjangan. BPS sebelumnya memperkirakan produksi beras pada Januari-Februari akan menurun adanya gangguan panen.
Berdasarkan data BPS, pada Januari 2024 harga beras mengalami kenaikan mulai dari tingkat penggilingan, grosir, hingga ke tingkat eceran. Di tingkat penggilingan harga beras naik 1,62 persen, di tingkat grosir naik 0,97 persen dan di tingkat naik 0,63 persen.(*)