BREAKING NEWS :
Mode Gelap
Artikel teks besar

Presiden Minta Kemenag Persiapkan Kuota Tambahan Haji 2024

Presiden Joko Widodo (Jokowi) memerintahkan Kementerian Agama (Kemenag) untuk segera mempersiapkan teknis penambahan kuota haji 2024. Indonesia mendapat kuota tambahan dari Arab Saudi sebanyak 20 ribu jemaah untuk tahun depan. 

Foto : Menag RI

Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas mengatakan, kuota tambahan harus segera masuk dalam katalog e-Haj. Mengingat sistem e-Haj merupakan sistem persiapan haji. 

"Karena yang 20 ribu tambahan itu sampai sekarang masih belum masuk di e-haj. Sistem yang jadi patokan kami untuk melakukan persiapan," kata Menag usai bertemu Presiden. 

"Nah tadi arahan Presiden, supaya terus dikejar. Karena sudah jadi komitmen dari Pangeran (Mohammed bin Salman Al-Saud).".

Indonesia mendapat tambahan kuota tambahan haji 20 ribu jemaah pada Oktober 2023. Kuota ini berlaku untuk penyelenggaraan haji 2024 mendatang. 

Presiden Jokowi menyampaikan kabar ini ketika ke Arab Saudi saat bertemu dengan Putra Mahkota Kerajaan, Pangeran MBS. Ketika bertemu dengan Pangeran MBS, Presiden menyampaikan antrean haji Indonesia yang begitu panjang. 

Mendengar hal tersebut, Pangeran MBS langsung bertindak. Dalam kurun waktu kurang dari 12 jam, Pangeran MBS menyampaikan ke Presiden bahwa Indonesia dapat kuota tambahan.

Asosiasi Muslim Penyelenggara Haji dan Umrah Republik Indonesia (AMPHURI) mengapreiasi tambahan 20.000 kuota haji untuk tahun 2024. Tambahan itu diperoleh setelah Presiden Joko Widodo (Jokowi) bertemu dengan Perdana Menteri (PM) Arab Saudi Mohammed bin Salman al-Saud. 

"Kami mengucapkan terima kasih di masa akhir jabatannya bisa bernegosiasi kepada pemerintah Arab Saudi yang ini belum pernah terjadi sebelumnya," kata Sekjen AMPHURI Farid Aljawi beberpa waktu yang lalu.

Farid berharap tambahan 20.000 kuota haji untuk tahun 2024 harus dimaksimalkan. "Syukur-syukur  masa tunggunya  bisa empat tahun," ujarnya.

Farid memberi perhatian mengenai masa tunggu ibdaha haji tersebut. Menurutnya, masa tunggu setiap daerah berbeda satu dengan yang lain. "Karena setiap daerah yang daftar juga berbeda-beda. Sehingga ada satu daerah yang peminatnya tinggi tapi kuotanya sedikit antriannya mencapai 47 tahun paling lama," ucapnya.

Oleh karena itu, Farid menekankan pentingnya pengawasan dengan tambahan tambahan 20.000 kuota haji untuk tahun 2024. Kemudian, menurutnya, perlu dibuat skema mereka yang berhak menerima kuoat tambahan haji tersebut. "Jadi sistemnya siapa yang daftar lebih awal maka dia yang berhak berangkat lebih dulu," kata Farid.

Lebih lanjut, Farid menyarankan perlunya sosialisasi kepada masyarakat mengenai tambahan 20.000 kuota haji untuk tahun 2024. Ia khawatir informasi mengenai tambahan kuota haji ini hanya diketahui masyarakat kota. "Tapi orang-orang di daerah  atau perkampungan yang mendapatkan informasi dari perorangan informasi ini kadang-kadang tidak sampai," ujarnya.

Menurutnya, sosialisasi ini menjadi pekerjaan rumah bagi Kementerian Agama (Kemenag) kepada masyarakat. Hal itu agar masyarakat yang telah mendaftar lebih awal dapat mempersiapkan diri. "Jika siap maka pembiayaan untuk keberangkatannya haji juga harus disiapkan," ucapnya.

Sebelumnya, Presiden RI Joko Widodo menyebutkan tambahan kuota 20 ribu haji yang diberikan oleh Pemerintah Arab Saudi untuk keberangkatan tahun 2024. Dapat mempersingkat waktu tunggu jamaah dua tahun lebih cepat.

Dalam sambutannya menghadiri Apel peringatan Hari Santri 2023 di Surabaya, Jawa Timur, Minggu (22/10/2023), Presiden Jokowi menceritakan hasil pertemuan bilateral dengan Perdana Menteri (PM) Arab Saudi Mohammed bin Salman al-Saud di sela-sela KTT ASEAN-GCC di Riyadh pada Jumat (20/10/2023).(*)

Posting Komentar