Sabtu, 3 Mei 2025
Cuaca 0oC
BREAKING NEWS

Inilah Pengakuan Seorang PSK di Karawang " Saya Bukan Karena Sakit Hati oleh Mantan atau Tekanan Ekonomi"

Inilah sebuah kisah nyata di alami oleh seorang perempuan di Karawang.

Tulisan kisah ini, semoga menjadi sebuah hidayah dan cerminan agar kita selalu bersyukur akan segala nikmat yang diterima dari Yang Maha Kuasa.
Foto : Melati dan ojengnya
Foto : Melati dan ojengnya

Awal kisah.

Ia adalah sesosok perempuan berparas cantik dan berambut lurus berkulit hitam manis dengan poster tinggi tapi tidak bohay.

Saat bertemu tanpa sengaja disudut kota Karawang, perempuan manis ini tak terlihat rasa takut atau sungkan malah bisa disebut argesif.

Sebagai rasa hormat atas kejujurannya kepada sang perempuan tesebut, penulis panggil saja dia dengan sebutan Melati.

Kenapa neng masih duduk saja sudah tengah malam belum pulang ke rumah, sendiri lagi mana kendaraannya ,ucap dari penulis iseng.

Oh ya kang baru beres kerja bentar balik lagi nunggu ojeg langganan, jawabnya.

Kerja apa tengah malam baru beres, maaf ya jadi kepo, sambung penulis.

Tanpa tedeng aling-aling Melati bercerita.

Saya bukan karyawan PT atau orang Diskotik tapi asli memang PSK dadakan. Sekrang jadi kerja setiap malam dan pulang jelang subuh bahkan bisa siang hari . Itu bisa dilakoni kalau ada permintaan dari pelanggan.

Saya janda beranak satu asli Karawang, Alamat rumah ga jauh dari pusat kota ,beber dia.

Saya melakukan ini bukan saja karena tekanan ekonomi semata tapi akibat keterdesakan lain, jelasnya sambil mengusap muka manisnya yang mulai terlihat terbawa larut dalam ucapannya sendiri.

Oh maaf, itu jalan masing-masing teh Melati tapi bila bisa dihentikan karena sangat beresiko keamanan ,keselamatan diri juga kesehatan utamanya agama terlanggar banget, cetus penulis yang mulai ada rasa ingin gali akar masalanya.

Nuhun kang, ucapnya. Tak lama kemudian Melati melanjutkan omongannya yang isinya tak diduga sama sekali.

Kalau urusan tekanan ekonomi mungkin saya bisa ikhtiar dengan buka warung atau berdagang keliling kampung kang. Namun ada hal lain yang sulit diucapkan tapi orang lain mungkin kebanyakan sangkakan setiap PSK pasti karena sakit hati oleh mantan suami atau tekanan ekonomi jadi dalih. Saya sangat berbeda , ucap dia makin lesu.

Duh maaf ya teh..timpal kilat penulis karena terlihat Melati mulai teteskan air matanya.

Ga kang, saya sedang lelah jadi ingin curhat padahal kita belum kenalan, sambung Melati sambil tersipu.

Akhirnya penulis dan Melati pindah duduknya ke satu tempat yang lebih terang setelah berkenalan.

Melati melanjutkan ceritanya dengan di awali tarik nafasmya dalam banget.

Saya sudah menikah 5 kali dan punya anak semata wayang diperoleh dari suami pertama.

Kami berpisah karena alasan yang orang lain tak mungkin bisa percaya malah disebut tak masuk di akal atau mengada+ada.

Untuk ukuran ekonomi pada saat bersama suami pertama, kami bisa di bilang mapan bahkan sudah punya rumah mewah dan kendaraan roda 4 namun takdir berkata lain, ucap Melati dengan ceritannya yang makin pribadi.

Lalu menikah dengan suami yang kedua cuma bisa bertahan 3 bulan saja dan habis idah menikah lagi dengan suami ketiga lumayan bertahan 5 bulan dan seterusnya menikah kembali dengan suami keempat cuma dua bulan dan dengan suami yang terakhir baru tiga mingguan kami bercerai dan belum habis masa idahnya, ungkap Melati.

Kelima mantan suami aslinya orang-baik- baik bahkan sangat perhatian namun sayang mereka semua ga tahan akibat saya sendiri sebagai pemicu perceraian, ucapnya lirih.

Ko bisa teh katanya kelima mantan suami termasuk orang baik-baik dan perhatian fakta tetehnya diceraikan, tanya penulis mulai mengusik rahasia Melati.

Itulah akar masalahnya, mereka semua orang baik bahkan tergolong yang bertanggungjawab namun mereka pasrah akibat tak sanggup meladeni hasrat seks saya yang terlalu bahkan bisa disebut keranjingan, terucap jujur dari Melati.

Bakalan ga percaya bila diceritakan seaslinya. Kang, para mantan ga sanggup bila saya minta terus semalah dalam sehari saja bisa lima kali bahkan itu bisa masih kurang karena malam bisa minta lagi. akhirnya atas kesadaran dan kebesaran hati masing-masing, mereka mau melepas saya dengan baik-baik dan setelah perceraian kami tetap berkomunikasi lancar utama dengan suami pertama karena ada anak, terang Melati.

Saya itu, tandasnya, kata para mantan suami memiliki kelainan seks dan sulit diobati.Itu ga bisa disangkal karena kelima mantan pernah menggajak saya untuk berobat sampai pergi Jakarta dan Surabaya tapi hasilnya tetap saja rasa keranjingan malah makin angot terlebih bila mau datang atau sesudah datang bulan.

Masih dikatakannya, bila ada orang pinter atau dokter yang bisa obati penyakit saya mohon bantu ya Kang. Cukup akang kasih telepon atau alamatnya pasti saya datangi petunjuknya ,ucap Melati terdengar melas banget.

Tak lama kemudian dari jauh terlihat seorang pria mengunakan motor dan pakai jaket kulit juga berhel.

Tak makan waktu sang ojeg itu berhenti depan kami lalu Melati bangkit dari duduknya sambil memberikan kartu namanya.

Met tinggal ya kang hatur nuhun waktos na, ucapnya.

Sesaat mau memboceng motor, Melati masih sempatkan berucap, kabari secapatnya bila sudah ada informasi orang pinter atau ada dokter itu , kata Melati sambil angkat tangannya sebagai tanda pamitan.

Berlalulah Melati bareng ojeg langganannya dan entah kemana baliknya. Sangat ngeri mendengar cerita Melati tapi itulah nasib yang harus dilokoni seorang perempuan berparas cantik di kota Karawang.

Sampai kabar ini diturunkan penulis belum chat Melati karena Ikut bingung dengar cerita atau kisah perempuan bernasib malang tersebut.

Sebagai bahan informasi, penulis adalah seorang warga Kota Karawang yang merupakan seorang kontributor berita perkotaan.(*)
Hide Ads Show Ads