BREAKING NEWS :
Mode Gelap
Artikel teks besar

Lawan Narkoba, BNN Jabar Ciptakan Pesantren Bersinar

Dalam upaya antisipasi dini akan kekawatiran masuknya peredaran narkoba dilingkungan pesantren, Badan Narkotika Nasional (BNN) Jawa Barat telah melakukan sosialisasi terbentuknya peaantren bersih narkoba (bersinar) sekaligus membentuk relawan santri anti narkoba di Pesantren Assa'idiyyah Gedongan Desa Ender Kecamatan Pangenan Kabupaten Cirebon.

Pesantren Assa'idiyyah Gedongan Desa Ender Kecamatan Pangenan Kabupaten Cirebon

Ketua Tim Pecegahan BNN Jabar Johanes mengatakan kehadiran BNN ke di Pesantren Assa'idiyyah Gedongan Desa Ender, dijelaskannya bahwa di Jawa Barat banyak sekali pesantren dan BNN berupaya untuk melakukan langkah sebelum terjadinya hal yang tidak diinginkan terjadi, PLN Jabar menciptakan Pesantren bersinar yaitu pesantren bersih narkoba, pihaknya memiliki target 3 Pesantren selain di Cirebon pihaknya juga akan mendatangi pesantren di Tasikmalaya dan juga pesantren di Cianjur. 

"Turunnya VNN ke pesantren, bukan berarti bahwa peredaran narkoba sudah masuk ke pesantren tetapi kita harus melakukan upaya tindakan pencegahan Dini sebelum narkoba masuk pesantren kita tahu bahwa peredaran narkoba bisa masuk ke mana saja," ujar Johanes pada Senin (2/10/2023)

Lebih lanjut Johanes menuturkan, dalam pencegahan dan pengawasan peredaran narkoba BNN tidak bisa bekerja sendiri namun juga perlu adanya dukungan dari instansi lain seperti Pesantren lembaga pendidikan lembaga swasta komunitas dan lainnya, kehadirannya ke pesantren dalam upaya melakukan pencegahan dan pengawasan peredaran narkoba di pesantren pihaknya membentuk relawan Santri anti narkoba di mana nanti setelah terbentuk relawan santri tersebut akan dilakukan pelatihan khusus antara 2 sampai 3 hari. 

"Diharapkan nantinya Relawan santri ini akan menjadi corong di pesantren yang bisa menggetok tularkan kepada santri lainnya terkait dengan narkoba selain di pesantren juga bisa menjadi corong di lingkungan Kampung halaman asal santri tersebut," ucap Johanes. 

Sementara pengasuh Pesantren Assa'idiyyah Gedongan Desa Ender, Ny. Hj. Roudloh mengungkapkan, pihaknya berterima kasih kepada BNN Jabar yang telah peduli kepada pesantren sebelum terjadinya kasus peredaran narkoba di pesantren. Ini adalah langkah pencegahan dini dan itu salah satu langkah BNN yang patut diapresiasi daripada datang untuk melakukan penanggulangan setelah terjadi.

Akan tetapi selaku pengelola pesantren karena tidak menutup kemungkinan hal-hal yang dikhawatirkan oleh BNN terkait peredaran narkoba di pesantren pihaknya juga sudah mempersiapkan dini langkah pengawasan kepada para santri yang bukan saja terkait dengan peredaran narkoba namun juga tindak kekerasan lain seperti bullying dan lain sebagainya yang terkait dengan permasalahan hukum. 

"Meski namanya pesantren dan mungkin sangat jauh dari narkoba akan tetapi justru sebaliknya Pesantren menjadi sasaran empuk karena para santri yang berjiwa polos dan ikhlas jika tanpa dibekali dengan pengetahuan bahaya narkoba itu akan sangat mudah terpengaruh," tutur Hj Roudloh.

Lanjut menurut Ny. Hj. Roudloh, langkah yang dilakukan oleh BNN Jabar ke pesantrennya tersebut diharapkan bukan hanya kali ini saja akan tetapi yang namanya pesantren santrinya tidak hanya mereka yang saat ini ada saja tetapi terjadi regenerasi paling maksimal 3 atau 6 tahun setelah lulus mereka pulang ke kampung halaman dan yang masuk merupakan santri baru lagi, maka dengan dibentuknya relawan santri-antri narkoba tersebut diharapkan dilakukan secara terus-menerus dan biarkan mereka para relawan santri yang telah lulus akan menjadi relawan di kampung halamannya.

Perlu diketahui bahwa santri di Pesantren Assa'idiyyah Gedongan Desa Ender ini dengan jumlah santri sekitar 800 santri ini, mereka datang dari berbagai daerah di Indonesia baik pulau Jawa maupun luar pulau jawa sehingga Pesantren ini menjadi gambaran Indonesia kecil. 

"Pertama kami menyampaikan terima kaaih kepada BNN yang telah peduli kepada pesantren, dan hendaknya kegiatan tersebut dilakaanakan secara berkesinambungan, tidak hanya kai ini saja, karena santri itu ada masanya," harapnya.(*)

Posting Komentar