BPOM Beri Izin Edar Efesa, Obat Pereda Anemia
Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) memberikan izin edar obat bernama Efepoetin Alfa (EPO-HyFc,GXE4). Obat tersebut merupakan produk obat anemia.
Kepala BPOM Penny K Lukito mengatakan, Efepoetin Alfa dapat digunakan untuk pasien anemia dengan penyakit gagal ginjal kronis. Menurutnya, produk ini dikembangkan dan diproduksi di Indonesia melalui anak usaha Kalbe-Genexine Biologics (KGBio) PT. Kalbe Farma Tbk (Kalbe).
"Saya kira ini suatu produk yang sangat dibutuhkan untuk pengobatan anemia. Khususnya pada pasien gagal ginjal kronis," kata Penny dalam konferensi pers Penyerahan Izin Edar Produk Biologi Baru: Efesa (Efepoetin Alfa), di kantor PT Kalbe, Jakarta Timur, Senin (23/10/2023).
Penny berharap, inovasi terbaru yang dihadirkan Kalbe dapat menghasilkan produk lebih ekonomis, efektif, dan efisien. "Inovasi-inovasi seperti ini yang kita harapkan di dunia riset dan pengembangan untuk pharmaceutical product (obat farmasi)," kata Penny.
Dia mengatakan, inovasi pengembangan produk obat ini juga turut menambah daftar obat yang diproduksi di dalam negeri. Penambahan produk ini memberikan kontribusi dalam membangun kemandirian produk obat juga vaksin di Indonesia.
"Merupakan suatu kebanggaan karena ada satu lagi produk (obat). Mudah-mudahan ini dapat memberikan kontribusi untuk terus bersama-sama mambangun kemandirian obat, vaksin di Indonesia," ujar Penny.
Untuk diketahui, Efepoetin Alpha (EPO-HyFc, GXE4) merupakan salah satu produk obat anemia yang dikembangkan menggunakan platform fusi hyFc® Genexine. Efepoetin Alpha juga mampu meningkatkan pembentukan sel darah merah di dalam tubuh.
Presiden Direktur PT. Kalbe Genexine Biologics Sie Djohan mengatakan, obat ini dapat digunakan untuk mencegah transfusi darah yang dialami pasien gagal ginjal kronis. Khususnya ketika kadar hemoglobin (HB) turun.
"Bisa mengurangi kebutuhan transfusi darah, bisa (untuk selain penyakit gagal ginjal). Tentunya semua penyakit yang berkaitan dengan anemia itu pada dasarnya bisa digunakan," kata Sie Djohan.
Djohan mengklaim, produk Efesa ini baru pertama kali ada di dunia. Bahkan, produk ini juga baru pertama kali diterima dan diproduksi di Indonesia. (*)