Besok Dilaksanakan, Dibayangi Perjudian Pilkades Serentak di Kabupaten Bandung
Pemilihan Kepala Desa (Pilkades) serentak di Kabupaten Bandung akan digelar pada hari Rabu (11/10/2023) besok.
Digelarnya Pilkades serentak pada hari kerja itu menyisakan kekhawatiran akan menurunkan minat masyarakat datang ke TPS, terutama mereka yang bekerja di sektor swasta dan pabrik industri.
"Serba salah sih pak. Pengen nyoblos tapi kalau telat masuk atau tidak masuk malah takut kenapa-kenapa dan terkena sangsi dari perusahaan," aku Dedi (40), salah seorang warga yang bekerja di sebuah pabrik sepatu di kawasan Dayeuhkolot.
Di tengah "goyahnya" situasi dunia usaha dan perekonomian saat ini, sekecil apapun kesalahan karyawan berpotensi mendapat sangsi dari pihak perusahaan.
"Nah ini yang ditakutkan. Khawatir masyarakat tidak masuk kerja, malah ini jadi senjata untuk memberhentikan secara sepihak oleh perusahaan," tandas pengamat masalah sosial dari Forum Konstituen, Edi Gaswanto, Selasa (10/10/2023).
Kekhawatiran akan rendahnya tingkat partisipasi publik itu sendiri sudah dibantah Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa Kabupaten Bandung, Tata Irawan.
Pilkades sebelumnya kata Tata juga digelar di hari kerja dan terbukti tingkat partisipasi publik tetap tinggi menyalurkan hak politiknya.
Selain dibayangi rendahnya kehadiran masyarakat datang ke TPS, Pilkades serentak di Kabupaten Bandung juga dihantui dengan masih adanya tindak perjudian yang seperti sudah identik dengan Pilkades.
"Nah ini juga yang harus diantisipasi. Karena dengan kekuatan jaringannya, tidak jarang para penjudi itu bisa mengatur hasilnya. Bahkan tidak jarang ada calon kades yang malah meminta bantuan para bandar atau penjudi itu," imbuh Edi Gaswanto.
Edi pun mengapresiasi tekad pihak Kepolisian yang akan menindak tegas dan menangkap pelaku perjudian di Pilkades serentak di Kabupaten Bandung itu.
Kepada RRI beberapa waktu lalu di Mapolresta Bandung, Kapolresta Bandung Kombes Pol Kusworo Wibowo memastikan, pihaknya akan memproses hukum siapapun yang terlibat perjudian di Pilkades tersebut.
"Pasti jadi kalau terbukti ada judi kita akan tindak lanjuti dengan prosedur hukum, kita akan kenakan pasal perjudian, baik kepada warga setempat atau pendatang yang penting dia warga negara Indonesia atau yang sedang berada di Indonesia," tandasnya.
"Kami menghimbau masyarakat agar tidak menodai Pilkades ini dengan perjudian, karena dampak dari perjudian itu bisa menimbulkan kriminalitas yang lainnya. Jadi jika dia kalah, dia bisa merampok dia nyuri, ini yang tidak kita harapkan." pinta Perwira Menengah berpangkat Tiga Bunga Melati di pundaknya itu.
Terlepas dari kemungkinan rendahnya tingkat partisipasi publik dan tindak perjudian itu, Edi Gaswanto pun meminta masyarakat untuk menyukseskan Pilkades serentak di Kabupaten Bandung.
"Kita mengajak dan berharap masyarakat antusias datang ke TPS. Kemudian juga bisa menerima siapapun yang terpilih demi kesinambungan pembangunan di desa terutama yang menggelar Pilkades serentak tahun ini," ajak sekretaris Forum Konstituen Kabupaten Bandung, Edi Gaswanto (*)