GfOoTUz6TpM6Tfr9TUYpTpC6BY==
Light Dark
Polusi Sulitkan Lebah Mendapatkan Bunga

Polusi Sulitkan Lebah Mendapatkan Bunga

Daftar Isi
×

Studi terbaru menemukan polusi udara menghalangi penyerbuk menemukan bunga karena menurunkan baunya. Kesimpulan tersebut datang dari hasil penelitian Pusat Ekologi dan Hidrologi Inggris (UKCEH), Inggris.

Foto : Lebah Mendapatkan Bunga

Penelitian ini juga bekerja sama dengan Universitas Birmingham, Reading, dan Surrey di Inggris, dan Universitas Southern Queensland, Australia. Mereka menemukan ozon secara substansial mengubah ukuran dan gumpalan aroma bau bunga yang dikeluarkan oleh bunga.

Hal ini juga mengurangi kemampuan lebah madu mengenali bau hingga 90 persen hanya dari jarak beberapa meter. Ozon yang terbentuk di permukaan tanah biasanya berasal dari emisi nitrogen oksida kendaraan dan industri yang bereaksi dengan senyawa organik mudah menguap. 

Senyawa ini dipancarkan dari tumbuh-tumbuhan sebagai akibat paparan sinar matahari. Profesor Christian Pfrang dari Universitas Birmingham menjadi salah satu yang menyimpulkan implikasi negatif tersebut.

“Penelitian kami memberikan bukti kuat bahwa perubahan akibat ozon di permukaan tanah pada aroma bunga menyebabkan penyerbuk kesulitan menjalankan peran penting mereka di lingkungan alam juga dengan implikasinya bagi ketahanan pangan," kata Christian, seperti dikutip dari situs Universitas Birmingham, Kamis (7/9/2023).

Temuan ini menunjukkan ozon kemungkinan besar berdampak negatif terhadap kelimpahan bunga liar dan hasil panen. Penelitian internasional membuktikan ozon mempunyai dampak negatif terhadap produksi pangan karena merusak pertumbuhan tanaman.

"Sekitar 75 persen  tanaman pangan kita dan hampir 90 persen tanaman berbunga liar, sampai batas tertentu, bergantung pada penyerbukan hewan, terutama serangga. Oleh karena itu, memahami apa dampak buruknya bagi penyerbukan, dan bagaimana, sangat penting untuk membantu kita melestarikan jasa-jasa penting yang kita gunakan untuk produksi makanan, tekstil, biofuel, dan obat-obatan, misalnya," kata Dr Ben Langford, ilmuwan atmosfer di UKCEH yang memimpin penelitian.

Para peneliti menggunakan terowongan angin sepanjang 30 m di Universitas Surrey. Terowongan tersebut dimaksudkan untuk memantau bagaimana ukuran dan bentuk gumpalan bau berubah dengan adanya ozon. 

Para ilmuwan juga menemukan aroma dari gumpalan tersebut berubah secara signifikan. Ini karena senyawa tertentu bereaksi jauh lebih cepat dibandingkan senyawa lain.

Lebah madu dilatih mengenali campuran bau yang sama dan kemudian dipaparkan dengan bau baru yang dimodifikasi dengan ozon. Serangga penyerbuk menggunakan bau bunga untuk menemukan bunga. 

Serangga juga belajar mengasosiasikan campuran unik senyawa kimia dengan jumlah nektar yang dihasilkannya. Ini memungkinkan mereka menemukan spesies bunga yang sama di masa depan.

Penelitian menunjukkan bahwa di tengah gumpalan-gumpalan aroma, 52 persen lebah madu mengenali bau pada jarak 6 meter. Kemampuan ini menurun menjadi 38 persen pada jarak 12 meter. 

Di bagian tepi gumpalan aroma, yang terdegradasi lebih cepat, 32 persen lebah madu mengenali bunga dari jarak 6 meter. Sementara, hanya sepersepuluh serangga yang dapat mengenalinya dari jarak 12 meter.

Studi ini menunjukkan ozon juga dapat memengaruhi perilaku serangga lain yang mengendalikan bau seperti menarik pasangan. Penelitian didanai Natural Environment Research Council, bagian dari UK Research and Innovation, dan diterbitkan dalam jurnal Environmental Pollution.

"Kita tahu polusi udara berdampak buruk terhadap kesehatan manusia, keanekaragaman hayati, dan iklim. Namun, sekarang kita dapat melihat bagaimana hal ini menghalangi lebah dan serangga penyerbuk lainnya untuk melakukan pekerjaan utama mereka," kata Profesor Christian Pfrang. 

"Hal ini seharusnya menjadi seruan peringatan untuk mengambil tindakan terhadap polusi udara dan membantu menjaga produksi pangan dan keanekaragaman hayati untuk masa depan,"  katanya.

0Komentar