Menteri Agama Sebut Demi Perkuat Profesionalisme, 40% ASN Kemenag Bertahap Ikuti Diklat
Kementerian Agama mengusung tagline Kerukunan Umat untuk Indonesia Hebat dalam menyambut Hari Amal Bhakti (HAB) ke-77 yang jatuh pada hari ini Selasa, 3 Januari 2023.
Menteri Agama Yaqut Cholis Qoumas menegaskan tugas berat mesti ditunaikan oleh seluruh ASN Kementerian Agama dalam melayani seluruh umat beragama dan kerukunan.
"Kerukunan sangat fluktuatif dan dinamis. Kerukunan sering menguji kita, lebih-lebih menjelang Pemilu 2024. Sejatinya, kerukunan adalah prasyarat pembangunan nasional. Pembangunan membutuhkan stabilitas, dan stabilitas dapat terwujud bila antarmasyarakat rukun dan damai," kata Menag saat memperingati HAB ke-77 di Lapangan Kantor Kementerian Agama, Jalan Lapangan Banteng Barat Jakarta, Selasa pagi (3/1/2023).
Kepada segenap keluarga besar Kemenag, Gus Men panggilan akrab Menag menyatakan di tahun politik 2023 ini, potensi terjadi ketidakrukunan di masyarakat akibat pilihan politik yang berbeda, tetap saja ada.
Menag pun meminta keluarga besar Kementerian Agama, bersama tokoh agama dan tokoh masyarakat harus terdepan dalam membina dan membangun suasana rukun dan damai agar perjalanan dan tahapan Pemilu dapat dinikmati sebagai pesta demokrasi dalam pengertian yang sesungguhnya.
"Semangat merawat kerukunan umat harus digelorakan seluruh ASN Kementerian Agama. Saya minta tidak ada ASN Kementerian Agama yang partisan, apalagi ikut melakukan provokasi di tengah keragaman pilihan," tegas Menag.
"ASN Kementerian Agama harus menjadi simpul kerukunan dan persaudaraan. Dan yakinlah bahwa kerukunan umat akan mengantarkan pada Indonesia hebat," sambungnya.
Melalui peringatan HAB ke-77, Menag mengajak ASN Kemenag menjadikan momentum ini untuk meningkatkan soliditas organisasi. ASN Kemenag harus berada dalam satu barisan yang kuat, kokoh, dan terorganisir untuk Kementerian Agama yang lebih baik dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat.
Peringatan HAB k-77 ditutup dengan pembacaan doa dari enam agama, Islam, Kristen, Katolik, Hindu, Buddha dan Khonghucu.
Kementerian Agama telah menggelar survei indeks profesionalisme dan moderasi beragama (IPMB) pada 27 Desember 2022. Serentak di seluruh Indonesia, survei berbasis computer assisted test (CAT) ini diikuti lebih 214 ribu ASN Kemenag.
Ini adalah survei perdana terkait IPMB yang digelar Kemenag. Kemenag juga menjadi kementerian/lembaga negara pertama yang menyelenggarakannya.
"Alhamdulillah, kami sudah menginisiasi. Langkah ini penting bagi peningkatan profesionalisme ASN Kemenag," tegas Menag Yaqut Cholil Qoumas di Jakarta, Selasa (3/1/2023).
"Hasilnya, ada 40% ASN yang dinilai kurang profesional. Itu lebih karena mereka belum pernah mengikuti diklat pada jabatan yang diembannya dalam dua tahun terakhir," sambungnya.
Dijelaskan Menag, hasil survei IPMB menjadi basis data penting untuk merumuskan langkah tindak lanjut. Kompetensi ASN sudah semakin terpetakan.
"Saya sudah minta Sekjen, Kepala Biro Kepegawaian, dan Kepala Balitbang-Diklat untuk ambil langkah strategis terkait kediklatan. Ke depan, mereka bertahap akan diikutkan pada diklat," tegasnya.
Sekjen Kemenag Nizar menambahkan bahwa survei yang dilakukan Kemenag merupakan amanah dari Peraturan Menteri PANRB Nomor 28 Tahun 2018 tentang Pengukuran Indeks Profesionalitas Aparatur Sipil Negara. Hal sama juga dimandatkan oleh Peraturan Badan Kepegawaian Negara Nomor 8 Tahun 2019 tentang Pedoman Tata Cara dan Pelaksanaan Pengukuran Indeks Profesionalitas Aparatur Sipil Negara.
"Langkah ini juga menjadi upaya Kemenag dalam mewujudkan Rencana Strategis Kementerian Agama Tahun 2020-2024, sebagaimana diatur dalam Peraturan Menteri Agama Nomor 18 Tahun 2020," jelas Nizar.
Sebagai langkah operasional, lanjut Nizar, telah diterbitkan Surat Edaran Sekretaris Jenderal Kementerian Agama Nomor: P-6012/SJ/B.II.2/KP.02.3/12/2022 perihal Pelaksanaan dan Petunjuk Teknis Computer Assisted Test (CAT) Indeks Profesionalisme dan Moderasi Beragama ASN Kementerian Agama Tahun 2022.
"Sesuai arahan Menag, kami mulai tahun ini secara bertahap akan mengintensifkan kediklatan yang relevan dengan masing-masing jabatan fungsional ASN Kemenag," paparnya.
"Saya yakin, bertahap profesionalisme ASN akan terus meningkat. Dan ini dilakukan demi mewujudkan birokrasi berdampak bagi kualitas layanan umat," tandasnya.
Peringatan Hari Amal Bhakti (HAB) ke-77 menjadi momen bahagia bagi keluarga besar Kementerian Agama. Sebanyak 10.073 ASN Kemenag mendapat anugerah dan penghargaan Satyalancana Karya Satya dari Presiden RI Joko Widodo.
Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas mengatakan, sebagai bentuk apresiasi atas pengabdian kepada negara, Kementerian Agama tahun ini kembali mengajukan kepada Presiden untuk memberikan penghargaan Satyalancana Karya Satya kepada 10.073 Pegawai Negeri Sipil Kementerian Agama.
"Permohonan itu telah dikabulkan Bapak Presiden. Dan, pada Hari Amal Bakti ke-77 ini, atas nama Bapak Presiden, diberikan Penghargaan Satyalancana Karya Satya 30 tahun kepada 936 orang, 20 tahun kepada 2.860 orang, dan 10 tahun kepada 6.277 orang Pegawai Negeri Sipil Kementerian Agama," kata Menag Yaqut saat peringatan HAB ke-77 di Lapangan Kantor Kementerian Agama Jalan Lapangan Banteng Barat, Jakarta, Selasa (3/1/2023).
"Saya ucapkan selamat kepada para penerima penghargaan. Semoga penghargaan tersebut semakin meningkatkan kinerja ASN Kementerian Agama dan menambah kebanggaan, sebagai bagian dari korps Kementerian Agama," katanya.
"Selamat memperingati Hari Amal Bakti ke-77 Kementerian Agama. Semoga Kementerian Agama terus jaya, serta menjadi oase dan pelayan masyarakat yang terbaik," sambung Menag.
Dalam upacara HAB ke-77, seluruh peserta upacara HAB di seluruh satuan kerja mengenakan pakaian adat nusantara sebagai bentuk kecintaan akan budaya dan kerukunan umat..
Menag Yaqut tampak mengenakan pakaian adat Jawa, Penasihat DWP Kemenag Eny Retno Yaqut tampak angun dengan pakaian adat Dayak begitu juga dengan Wakil Menteri Agama Zainut Tauhid Sa'adi, pejabat eselon I dan II serta Stafsus, Staf Ahli dan Tenaga Ahli Menag yang mengikuti peringatan HAB ke77 Kementerian Agama dengan pakaian adat nusantara.(Jun)