BREAKING NEWS :
Mode Gelap
Artikel teks besar

SMK PGRI Telagasari Wakil Karawang Lomba LKS "Welding" Jawa Barat

 Sebagai SMK yang memiliki sarana pra sarana super lengkap untuk Kompetensi Keahlian Teknik Pengelasan (TPL), SMK PGRI Telagasari menjadi sekolah satu-satunya yang mewakili Karawang dalam Lomba Kompetensi Siswa (LKS) Teknik Pengelasan/Welding tingkat Provinsi Jawa Barat, Rabu (4/8) kemarin. Tak main-main, kriteria yang di perlombakan 
penyelenggara dari MPGP Lapalo Jawa Barat tersebut adalah teknis 6G, level tinggi di tingkat pengelasan.
Siswa Kelas XII Teknik Pengelasan SMK PGRI Telagasari Saat Lomba LKS Tingkat Provinsi Jawa Barat

"Durasi lomba 150 menit, sempat khawatir roadpas jebol, tapi Alhamdulillah kriteria penilaian yang meliputi tembusan rodpas, minimal rata, maksimal 2 Mili hingga lebar dan tinggi lasan, dapat dilalui maksimal. Diharapkan, lewat lomba tingkat provinsi ini, kita optimis bisa lolos jadi juara, " Kata Abdullah Junaedi, peserta yang juga siswa SMK PGRI Telagasari Kelas XII Teknik Pengelasan, Kamis (5/8).

Sementara itu, Instruktur Pengelasan SMK PGRI Telagasari, Hasanudin mengatakan, sebanyak 15 peserta dari Kabupaten/kota di Jawa Barat mengikuti LKS tahun 2021 ini secara daring. Standar penilaian sendiri menyesuaikan dengan American Wealding System seperti tinggi lasan, lebar lasan dan angka lasan, ukuran maksimalnya yang kemarin  di lombahan adalah 6 Grope (6G) yaitu posisi paling akhir dari semua posisi. Dengan durasi yang di sediakan, peserta dari SMK PGRI Telagasari ini sebut Hasanudin, mampu menuntaskannya lebih cepat betapapun di posisi 6G. Sehingga, ia juga optimis target dari lomba ini bisa menyabet prestasi terbaik, betapapun jam terbang SMK lain seperti di Sukabumi, lebih dominan dibanding Karawang. "di Karawang, terpilihnya SMK PGRI Telagasari ini tidak cuma-cuma, karena di sekolah ini, teknik pengelasan bukan sebatas muatan lokal, tetapi lengkap dengan praktek, keselamatan kerja, sarana prasarana dan hasil survey MPGP Kabupaten, " Katanya. 

Hasan menambahkan, teknik pengelasan diakuinya merupakan kompetensi keahlian dengan biaya pendidikan 4 kali lipat lebih mahal dari kompetensi lainnya, karena selain akses serapan angkatan kerjanya yang terbuka lebar, sarana pra sarana untuk menunjang praktek siswa juga bukan perkara murah. Tak heran, di SMK ini hanya mampu menampung siswa kompetensi keahlian pengelasan sebatas 1 rombel saja untuk memastikan penguasaan 6G tuntas saat lulus sekolah dan mengantongi sertifikat eksternal yang terjamin kualitasnya.
Sebelum mencapai 6G harus dilihat polanya, karena tahapannya sendiri sambung Hasan, mulai dari posisi pengelasan garis las alur/keseimbangan, filet (sambungan las) atau sudut dari 1F-4F, hingga menempuh pembelajaran dan praktek 1G-4G. "Saya sendiri instruktur peringkat ke 10 di Jawa Barat, setidaknya bisa terus mentransfer pengetahuan dan pembinaan kepada semua siswa. Semoga dalam lomba LKS ini, bisa membuahkan hasil, " Harapnya. (Rd)
Posting Komentar