SMK PGRI Telagasari Tawarkan Pelatihan dan Inovasi TTG di Program "SMK Membangun Desa"
Senin, Mei 24, 2021
Aparat desa dari 14 Desa di Kecamatan Telagasari, di undang secara khusus pihak SMK PGRI Telagasari, Senin (24/5). Mereka, di ajak berkolaborasi dalam program Kemendikbudristek RI "SMK Membangun Desa" yang digelar 24 - 29 Mei. SMK rujukan yang mendapat program unggulan COE (Center Of Excellence) ini, menawarkan pelatihan dan pembelajaran hingga Inovasi Teknologi Tepat Guna (TTG) bagi pemerintah desa yang bisa di kolaborasikan secara berkesinambungan.
Di sela-sela pembukaan SMK Membangun Desa di komplek kampus, Kepala SMK PGRI Telagasari, H Yan Yan Sopyan ST menuturkan bahwa, empat kompetensi penguatan dari kemitraan SMK - Desa ini diantaranya adalah untuk pemenuhan Sumber Daya Manusia (SDM) melalui edukasi, praktek dan pelatihan antara masyarakat desa dengan SMK. Kemudian pemanfaatan inovasi Teknologi Tepat Guna (TTG) untuk percepatan pembangunan desa. Lebih dari itu, sambung Yanyan, lewat program ini, ada pelibatan warga sekolah dengan keahliannya untuk masyarakat dan pemanfaatan aset-aset sekolah untuk desa. "Sehingga kolaborasi ini saling menguntungkan, keterbukaan, kesetaraan, dan bertanggungjawab yang saling menghormati satu sama lainnya, " Kata Yan Yan.
Ia menambahkan, prosedurnya yang pertama adalah pemetaan yang sesuai kebutuhan, kedua perencanaan, ketiga adalah kolaborasi dan ke empat strategi. Dalam strategi ini sebut Yanyan, ada yang di tawarkan pihak SMK kepada pemerintah desa di program SMK Membangun Desa ini, yaitu, pembelajaran dan pelatihan, kewirausahaan, pemberdayaan dan inovasi TTG. "Hanya saja, yang kita sanggupi adalah pelatihan dan pembelajaran seperti teknologi informatika, pembuatan aplikasi, penerapan aplikasi maupun program khusus lainnya, kemudian juga di inovasi TTG seperti pengelasan maupun pembuatan genator hemat energi, kompor hemat energi, alat pengusir hama burung di sektor pertanian maupun pompa air hingga bank sampah yang semuanya sudah mendapat pengakuan resmi baik tingkat Provinsi, maupun nasional , tentunya program yang di tawarkan adalah menyesuaikan dengan kebutuhan pemerintah desa itu sendiri, karena kami punya Skill nya, " Ucap Yan Yan.
Sementara itu, Camat Telagasari, Hj Yetty Yuliati mengapresiasi adanya program SMK membangun Desa ini. Diakui Camat, serba teknologi bukan saja bagi kalangan pengusaha dan ASN, tetapi juga mulai diberlakukan di tingkatan desa yang sudah serba aplikasi dan online, baik pelaporan keuangan, input ajuan, absensi hingga pertanggungjawaban. Jadi, sebut Camat, pelatihan dan pembelajaran teknologi maupun inovasi TTG ini, sangat di perlukan oleh desa-desa. "Tinggal nanti para kades memetakan kebutuhannya apa di desa, karena di SMK ini suplay skill sudah sangat mumpuni memberikan pelatihan, " Ujarnya.
Pengawas pembina SMK PGRI Telagasari dari KCD Wilayah IV Jawa Barat, Ahmad Zaenudin mengatakan, di program ini, bukan sekolah membina desa, karena tidak mungkin sekolah membina, tetapi bisa di katakan berkolaborasi untuk sama-sama membangun desa. Dua hal yang inti dalam program ini, yaitu membangun SDM dan membangun ekonomi masyarakat desa. "SMK memiliki kompetensi dan skillnya, desa memiliki peluang dan kesempatannya, " Ujarnya. (Rd)