Menko Airlangga Minta Masyarakat yang Punya Tabungan di Atas Rp 100 Juta Belanja
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, bicara soal tantangan dalam pemulihan ekonomi di tahun 2021. Salah satunya menurut Airlangga adalah keputusan masyarakat untuk menahan belanja.
Langkah tersebut kemudian berdampak pada lesunya konsumsi dan daya beli di tengah masyarakat. Menurut Airlangga, saat ini masyarakat kelas menengah dan menengah atas punya kecenderungan mengurangi belanja dan menahan uang di bank.
Atas dasar itu, ia mengimbau agar kedua kelompok masyarakat ini agar mau membelanjakan tabungannya.
"Yang menjadi tantangan berikutnya tentu kita berharap confident dari masyarakat, baik kelas menengah maupun menengah atas yang 20 plus 40 persen, yang 60 persen ini mewakili daripada 81 persen penduduk," ujar Airlangga dalam webinar yang digelar Wali Amanat Universitas Indonesia, Rabu kemarin, (27/1/2021) lalu.
"Ini yang perlu didorong, karena dari data bahwa mereka yang menyimpan dana lebih dari Rp 100 juta ini masih menahan, spending. Sehingga tentu ini yang perlu didorong pemerintah," sambungnya.
Imbauan ini, kata Airlangga, sejalan dengan 3 sektor yang didorong pemerintah sebagai pengungkit pertumbuhan ekonomi di 2021. Di samping menggenjot belanja pemerintah, konsumsi menjadi sektor yang cukup penting untuk dimaksimalkan.
Adapun dua sektor lainnya yang juga turut berperan, lanjutnya, yakni investasi dan ekspor. Khusus untuk dua sektor ini, implementasi UU Cipta Kerja dan dibentuknya Lembaga Pengelola Investasi, bakal memainkan peran yang signifikan.
"Program vaksinasi yang disiapkan juga sudah terus didorong sebagai penggerak perekonomian nasional. Pemerintah melihat sektor yang penting bagi Indonesia satu konsumsi, kedua percepatan investasi, ketiga ekspor, jadi ini pengungkit ekonomi di samping belanja pemerintah," tutur Airlangga.***