Ini Enam Syarat Menuntut Ilmu kepada Santri Cipasung
Senin, Agustus 31, 2020
Dalam kunjugan kerja (kunker) di Provinsi Jawa Barat Wakil Menteri Agama Zainut Tauhid berkesempatan tatap muka dengan para santri pondok pesantren. Setelah bertemu dengan para santri Pondok Pesantren Darul Ma'arif Ciamis pada hari pertama kunker, Wamenag kemudian bertemu dengan santri Pondok Pesantren Cipasung, Tasikmalaya di hari kedua.
Di hadapan santri pesantren asuhan KH A. Bunyamin Ruhiat ini, Wamenag mengingatkan enam syarat menuntut ilmu. "Syarat yang termaktub dalam Kitab Ta'lim Muta'alim ini pasti sudah dihafal adik-adik. Nah bagaimana menerapkannya," ujar Wamenag, Minggu (30/08).
"Bila ingin sukses menuntut ilmu, maka adik-adik harus memiliki enam hal ini," imbuh Wamenag usai mengajak para santri merapal syair tentang syarat menuntut ilmu dari Syayidina Ali bin Abi Thalib yang tercantum dalam kitab karya Syeikh Az-Zarnuji tersebut.
Wamenag yang hadir di pesantren Cipasung dengan didampingi Kakanwil Kemenag Jabar Adib ini pun menguraikan enam hal tersebut. Pertama, kecerdasan. "Cerdas di sini, harus cerdas akalnya, cerdas emosionalnya, dan cerdas akhlak nya," tuturnya.
"Yang terpenting saat ini adalah cerdas akhlak nya. Karena walaupun dia cerdas akalnya tapi tidak baik secara akhlak nya, biasanya sulit untuk masuk ilmunya," sambungnya.
Kedua, kemauan yang kuat. Dengan kemauan yang kuat, tekad yang bulat, maka seseorang akan mampu mencapai tujuannya.
Ketiga, sabar. "Menuntut ilmu itu ya harus sabar. Adik-adik pun harus sabar selama belajar di pesantren ini," kata Wamenag.
Zainut Tauhid |
Keempat, punya bekal. Bekal menurut Wamenag dibutuhkan untuk memperoleh pendidikan. Kelima, mencari guru yang pandai.
"Kecenderungannya anak-anak muda di luar, belajar tapi tidak punya guru. Belajar dari Kyai google. Mereka ini yang kemudian mengetahui tapi tidak dari sumber yang benar. Tidak ada dasar keilmuan, dan sanadnya terputus," kata Wamenag.
"Nah sementara adik-adik di sini beruntung sekali. Karena memiliki guru-guru yang sangat mumpuni, dan memiliki sanad yang terus bersambung denga sumber ilmunya," tuturnya.
Keenam, waktu yang panjang. " Menuntut ilmu itu tidak sebentar. Jadi bersabar, adik-adik harus belajar di pesantren ini dengan waktunya yang panjang. Jangan sedikit-dikit minta pulang," kata Wamenag.
Di akhir pertemuan, Wamenag juga mengingatkan para santri untuk mematuhi protokol kesehatan selama melakukan pembelajaran di masa Covid-19 ini. "Ingat untuk sering mencuci tangan, selalu gunakan masker, dan tetap menjaga jarak," pesannya. ****nag