GfOoTUz6TpM6Tfr9TUYpTpC6BY==
Light Dark
Ini Catatan Akhir Tahun Sepak Bola Karawang

Ini Catatan Akhir Tahun Sepak Bola Karawang

Daftar Isi
×

KARAWANG, PEKA-. Tidak bisa dipungkiri Sepak Bola adalah cabang olahraga yang selalu menjadi perhatian banyak pihak, baik tingkat lokal, regional, Nasional bahkan Internasional. Olahraga yang sangat digandrungi, diperhatikan dan dicintai oleh khalayak banyak.(31/12/2016).

Ilustrasi Logo Persika
Berikut saya mencoba membuat catatan perjalanan panjang Sepakbola Karawang, khususnya yang dapat saya amati di  Tahun 2016. Yang menjadi menarik tahun 2016 bisa disebut Era  Kebangkitan  Sepak Bola Karawang. 

Menurut Irwan Setiawan, Sekretaris PSSI Karawang, pembinaan 
mulai dari pembinaan usia dini. Perjalanan panjang kegiatan sepakbola Karawang sungguh penomenal ditandai dengan pecah rekor penonton turnamen Piala Suratin 2016 yang diStadion Singaperbangsa lebih dari 10.000 pasang mata menyaksikan pertandinga PERSIKA U17 vs PERSIB U17. Sempat menjadi pembicaraan public sepakbola Jawa Barat karena sekelas Turnamen Piala Sruatin hanya di Karawang yang disaksikan 10.000 pasang mata.

Meski tim U-15 Kabupaten Karawang di Piala Pangdam III Siliwangi hanya menembus 8 besar tetepi grafik kualitas naik dari tahun lalu yang hanya tembus ke Babak ke 2.
Ini adalah buah dari pembinaan SSB – SSB yang dibentuk secara mandiri dan swakarsa, inisiatif atas besarnya minat anak-anak di Kabupaten Karawang untuk bermain sepakbola. Geliat Sekolah sepakbola atau SSB di Kabupaten Karawang sudah mulai tumbuh. Setiap pelosok kampung di Kabupaten Karawang membentuk SSB –SSB mulai U8-U10-U12 hingga U-15 dan U-17.

"Hampir setiap bulan sepanjang tahun 2016, diselenggarakan Festival SSB mulai dari tingkat lokal, regional wilyah Jawa barat sampai tingkat Nasional. Adapula SSB di Karawang yang merambah ke mancanegara," kata Irwan.

Harus diakui pembentukan SSB-SSB yang murni swadaya mandiri belum dibarengi dengan kualitas SDM yang memadai. Manajemen yang masih tradiosional dan belum bisa dikategorikan sebuah “sekolah”. "Dengan pengelolaam yang seadanya hanya mengandalkan pelatih yang memiliki keinginan dengan hitungan jari pelatih pelatih yang memiiki sertifikat secara resmi," kata Irwan lagi.

Kemudian, dijelaskan Irwan, Kompetisi adalah sarana yang menjadi pentas bagi atlit-atlit sepakbola. Dengan kompetisin yang berjenjang dan terua menerus, memacu para pemain untuk meningkatkan kemampuan dan pada giliranya akan memghasilkan kualitas pemain yang baik.

"PSSI Karawang udah sejak 2013 menggulir kompetisi dengan membentuk Badan Liga. Mulai Praliga – Pra divisi hingga tahun 2016 ini terus berkembang dan telah menjadi Kompetisi dengan 3 (tiga) kasta  Divisi," jelasnya.

Lanjur Irwan,  Divisi urtama dihuni 12 Club - Divisi I 1  14 club dan Divisi 2 diikuti 72 club yang tersebar dari Utara ke Selatan dan dari Barat ke Timur diseluruh wilayah Kabupaten Karawang. 

"Hampir 100 club menjadi peserta kompetisi reguler. Jika dihitung setiap Club 20 sampai dengan 30 atlit sepakbola bisa mencapai 2.000 sampai 3.000 orang atlit yang berpartisipasi.  Dengan 124 pertandingan di 4 tempat lapangan pertandingan sebuah perheletan yang sangat phenomenal di tahun 2016," lanjutnya.

 Dengan catatatan, tambah Irwan, penting kompetisi musim 2016 adalah berubahnya sikap pemain yang mulai membaik. Ditandai dengan tdak terjadinya keributan antar pemain yang meluas. Tifak terjadinya kekhawatiran pihak Kepolisian akan keributan massa. 

"Sikap menghargai dan menerima keputusan wasit. Sikap official yang mulai mengerti cara mengurus tim dalam sebuah kompetisi resmi menjadi faktor penting suksesnya kompetisi, didukung perangkat pertandingan yang bertugas memilki lisenci resmi bertugas dengan rule of the game yang selalu berkembang dinamis dikeluarkan FIFA setiap tahunnya," ulasnya, menyatakan juga Kompetisi tahun 2016 ditutup dengan hajat KONI Kabupten Karawang melalui PORKAB 2016. Yang diikuti 23 tim Kecamatan seKabupaten Karawang. Yang membidik sasaran prestasi Sepakbola diajang PORDA 2018 di BOGOR.

Selanjutnya,  Persika Karawang menjadi ukuran era kebangkitan sepakbola  Karawang. Club yang dahulu identik dengan milik Pemerinah Daerah atau disebut Club Plat Merah,  sesuai dengan aturan status PSSI dan FIFA tidak boleh lagi menjadi milik Pemda, tetapi sebuah  club profesional yang mandiri. PERSIKA adalah peserta DIVISI UTAMA 2015 dan ISC level B tahun 2016.  Kedua kompetisi profesional Liga di Indonesia. Kasta yang bergengsi.

"Namun peran pemerintah daerah tidak bisa diabaikan dalam memgurus Club ini. Karena bagaimanapun Club belum bisa berjalan tanpa campur tangan pemeribtah. Meski tidak secara langsung mengucurkan dana ke Club. Intervensi dan perhatian pemerintah daerah menjadi sangat dibutuhkan," beber Irwan.

Tahun 2016 PERSIKA masih tetap eksis dipangung sepakbola nasional, dengan mengikuti Indonesia Soccer Championship level B, meski belum menjadi yang terbaik dikompetisi ini.

"Pengelolaan manajerial harus lebih focus, terarah, dan harus Professional didukung sumber daya yang ada di Kabupaten Karawang. Dengan dukungan ribuan supporternya PERSIKA sangat diperhitungkan dikancah sepakbola nasional. Dengan harapan pecinta sepakbola bola di Kabupaten Karawang,  PERSIKA yakin akan menjadi besar," ungkapnya.

Terakhir,  Supporter  inilah pointer penting yang menandai era kebangkitan sepakbola di Kabupaten Karawang. Bukti nyata dan menjadi gambaran yang sangat penting bagaimana stadion Singaperbangsa kebanggaan mayarakat Karawang dipenuhi ribuan penonton yang fanatik dan terorganisir.

Kebangkitan PERSIKA Karawang tahun ini tidak terlepas dari peran serta kepedulian supporter yang tidak kenal lelah menyuarakan kebangkitan PERSIKA. Ada 2 basis supporter PERSIKA yang sangat penomenal BRIGATTA LASKAR JAWARA atau BLJ di tribune utara dan FAKAR atau Fanatik Karawang di tribun selatan. Poin ini bisa menjadi magnet menarik Investor dan Perusahaan untuk beriklan.

Dari poin poin diatas  kita semua berharap SEPAKBOLA KARAWANG ditahun tahun mendatang akan terus tumbuh besar. SSB SSB terus berkembang membina usia dini talenta talenta sepakbola. Club club makin dewasa dan faham bagaimana mengelola club menjaring dan menampung aktifis sepakbola. Puluhun ribu orang akan terlibat langsung, sungguh angka yang pantastis. Kompetisi harus terus didorong maju dan berkembang dengan kualitas dan kuantitas yang terus harus ditingkatkan.

Paling utama adalah peran pemeruntah daerah yang harus konsisten mengalokasikan dana untuk membiayai sector Olahraga dan membangun sarana prasarana Olahraga khususnya Stadion Singaperbangsa yang saat ini sudah tidak layak untuk sebuah venue sepakbola tingkat nasional dengan kapasitas hanya 10.000 penonton. 

"Kedepan tidak akan sanggup menampung invasi Supporter PERSIKA yang pasti akan terus bertambah. Sudah waktunya stadion baru dibangun atau dalam waktu mendesak segera direnovasi menambah kapasitas untuk dapat menampung puluhan ribu penonton," tandasnya.#oca-novi.

0Komentar