BREAKING NEWS :
Mode Gelap
Artikel teks besar

HMI Kunjungan ke Tempat Bersejarah di Karawang

Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Karawang mengunjungi tempat bersejarah di Kabupaten Karawang ke peserta Latihan Kader (LK) II tingkat nasional, Minggu (30/8).
Kader HMI poto bersama di depan rumah peninggalan Ir.Soekarno
Pasalnya, kunjungan tersebut sekaligus memperkenalkan tempat bersejarah di Karawang ke peserta yang mayoritas diluar daerah. Karena sejarah yang ada di Karawang cikal bakal kemerdekaan Republik Indonesia.

Perkenalan tempat itu diawali dari Tugu Proklamasi Rengasdengklok. Disana kader Hijau-Hitam melakukan diskusi seputar sejarah kemerdekaan. Dilanjutkan mengunjungi rumah peninggakan Soerkarno-Hatta, yang diketahui tempat perumusan teks Proklamasi.

Setelah mereka berdiskusi ditempat sejarah bagi Indonesia. Kunjungan terakhir ke Monumen Rawagede, Desa Balongsari Kecamatan Rawamerta. Melalui Ketua Yayasan Rawagede, Suparman, menjelaskan sejarah Rawagede yang dikenal pembantaian missal oleh penjajah Belanda. Secara gamblang, tokoh masyarakat setempat ini menceritakan peritiswa yang terjadi di Rawagede hingga dibentuk Monumen Rawagede.


Ketua Pelaksana Latihan Kader II, Engkus Kusnadi menyebutkan perkenalan tempat sejarah ini ke peserta merupakan sebuah kenangan bagi mereka.

Sebab, cikal bakal Kemerdekaan Indonesia berada di Karawang. Peristiwa Rawagede juga sudah dikenal mencapai internasional. Bahkan ada dalam sebuah buku sejarah di pendidikan sekolah dasar.

“Saat ditanya ke peserta mengenai nama Rengasdengklok dan Rawagede, peserta mengaku pernah membaca dan mendengar sejarah tersebut. Namun belum mengetahui tempat dan lokasinya. Oleh karena itu, kami perkenalkan ini loh tempat sejarah Karawang yang mencapai nasional dan internasional,” kata Kusnadi.

Ia mengatakan, setelah mengetahui tempat bersejarah peserta mendapatkan sebuah pengalaman berharga di Karawang. Kemudian peserta dapat menceritakan serta memberi pengetahuan ke kader HMI yang berada didaerahnya masing-masing.

“Peserta kan diambil dari beberapa perwakilan daerah. Nah apa yang didapatkan di Karawang, bisa diceritakan dan ditransfer ilmu ke kader HMI yang ada di daerahnya,” katanya.

Ketua Umum HMI Karawang, Heru Slana Muslim menambahkan perkenalan sejarah tak cukup saat training LK II saja. Melainkan peserta bisa menggali lebih jauh lagi. Semisal datang kembali ke Karawang atau ada kajian khusus mengenai sejarah Pangkal Perjuangan.

“Kami berharap ini jadi nilai bermanfaat kedepannya. Yang tadinya tidak tahu menjadi tahu. Yang tadinya tahu menjadi lebih lagi,” bebernya.

Peserta LK II asal Bandar Lampung, Nurul Yuliana mengaku kagum mengenai sejarah tersebut. Namun ia sempat penyayangkan, bila pemerintah daerah tidak memperhatikan.

“Ini luar biasa sekali, saya tahu hanya baca saja dibuku dan internet. Tapi sekarang mengetahui tempat awalnya kemerdekaan Negara ini. Saya minta pemerintah setempat bisa lebih peduli lagi,” tandasnya.#Oc
Posting Komentar