Breaking News
---

Dasim di Minta Mundur dari Kepengurusan DPD Golkar Karawang


Karawang-PEKA-.Sudah resminya pasangan Saan & Iman Somantri ( SANTRI) pada malam kemarin,telah menjawab simpang-siurnya siapa jagoan Golkar Karawang.

Awalnya,ada dua nama kandidat dari 6 nama kader terbaik partai Golkar hasil seleksi wakil bupati Karawang,keduanya yaitu Sri Rahayu Agustina yang kemudian terdepak oleh Engkus Kunaya,lalu di penghujung bulan Juni kedua  kader Golkar tersebut bernasib lebih naas,pasalnya mereka terhempas oleh seseorang yang bukan kader partai yang sifatnya mendadak di usung,dia adalah Iman Somantri,mantan Sekda  di masa kejayaan mantan bupati Karawang,Drs.H.Ade Swara.(28/06/2015).

Masuknya nama Iman sebagai jagoan Golkar di Pilkada bukan hal yang aneh, tetapi sangat disayangkan karena partai beringin ini sudah dapat dipastikan tidak memiliki jagoan murni di Pilkada Karawang 2015,ucap Ali Nurdin,warga Pasar Telagasari,Desa Pasir Talaga,Kecamatan Telagasari.

Tanda-tanda Golkar Karawang gagal dalam pembinaan dan pengkaderan dalam internal partai sebenarnya sudah tampak manakala H.Dadang (Dasim,red), maju di Pilkada 2010 silam untuk mendampingi Sony Hersona dengan hasil akhir kurang memuaskan,tambah tokoh masyarakat tersebut.

Dan kali ini menurut saya,lagi -lagi Golkar Karawang menunjukan kelemahan internal partainya yaitu dengan tidak tampilnya kader terbaik Golkar di Pilkada yang penuh bergensi,sensasi dan prestasi,tegas simpastisan Golkar tersebut.

Makin hari bukannya makin nyentrik partai golkar di Karawang,malah sebaliknya dua kali kehilangan  momen untuk unjuk kemampuan,saya sebagai simpatisan Golkar dan pemilih turunan,merasa prihatin juga kecewa akibat ketidak keterwakilan orang Golkar di Pilkada mendatang,ungkapnya pula.

"Saya tak memilik KTA Golkar tapi adalah pemilih golkar dan simpatisan Golkar sejak memilik hak pilih,saya mencintai Golkar karena memang orang tua sendiri merupakan militan Golkar (bolongkotan Golkar,red),namun sekarang tidak banyak diharapkan untuk memiliki pimpinan Karawang asli asal partai Golkar,tandasnya.

Saan boleh jadi menang di Pilkada 2015 karena menggunakan Golkar,tapi sejelas-jelasnya Golkar Karawang telah kalah telak akibat kendaraan Pilkada di pakai orang luar partai,dan terjawab secara nyata Golkar miskin pengkaderan,sesal Nurdin.

Saya blak-blakan,tak takut di marahi pak Dasim atau di benci oleh para loyalisisnya,saya berkata apa adanya tanpa ada yang perintah dan perintahkan untuk terbuka seperti sekarang,sentralisasi kepimpinan di kepengurusan DPD Golkar Karawang harus di akhiri,bila mereka merasa bersalah akibat Golkar karawang gagal dalam pengkaderan,dan mereka yang dianggap paling bertanggungjawab lebih baik mundur dari kepengurusan,selain masa bakti kepengurusan DPD Golkar Karawang yang ada sudah habis masa kerjanya,pungkas ustad Nurdin. #Redaksi.
Baca Juga:
Posting Komentar
Tutup Iklan