Breaking News
---

Dinsos Karawang Tolak Tangani Pasien Terlantar

Karawang-PeKa-.Kinerja Dinas Sosial (Dinsos) Kabupaten Karawang disesalkan oleh anggota Komisi D DPRD setempat, Asep Syarifuddin. Pasalnya, dinas yang harusnya menangani orang terlantar telah bekerja dengan tidak maksimal. Dengan dalih tertentu, Dinsos mengabaikan sisi kemanusiaan dan sosial yang seharusnya menjadi peran dan tanggung jawabnya.(30 Januari).

“Saya kecewa dan kesal dengan Dinsos, masak ada orang yang terlantar, justru diabaikan,” ungkap politisi Partai Golongan Karya yang akrab disapa Asep Ibe ini.

Diceritakan Asep, dalam sidak Komisi D bebrapa hari lalu di RSUD Karawang, didapati ada pasien laki-laki dalam kondisi yang sedang dalam kondisi lupa rekaman memorinya. Hal itu disebabkan adanya luka lebam dan benturan yang ada di kepala pasien akibat terbentur benda keras. Oleh pihak RSUD Karawang, kata dia, akhirnya dilakukan perawatan dan pengobatan. Meskipun, sambungnya, oleh pihak RSUD sempat diprediksi orang tersebut tak akan tertolong jiwanya, namun ternyata masih bisa terselamatkan.

“Bisa jadi karena mungkin kecelakaan atau dianiaya, sehingga korban tidak sadarkan diri. Setelah diobati dan dirawat RSUD, akhirnya terselamatkan. Oleh pihak RSUD, karena tidak ada pihak keluarga, pihak Dinsos diminta untuk melakukan penanganan tahap selanjutnya. Karena, diprediksi, orang tersebut bukan orang Karawang,” terang Asep Ibe.

Ternyata, sambungnya, oleh pihak Dinsos dengan melayangkan surat ke RSUD tidak bisa melakukan perawatan. Hal ini, menurutnya sangat mengecewakan. Bagaimanapun juga kata Asep, Dinsos seharusnya dengan atas nama kemanusiaan dan tupoksinya bisa menerima pasien tersebut. “Ini malah melayangkan surat ke RSUD dengan beberapa poin alasan. Salah satunya, karena Dinsos tidak mempunyai rumah singgah. Khan gak manusiawi,” terang pria yang juga anggota Badan Anggaran DPRD Karawang ini.

Harapannya, dengan adanya peristiwa tersebut, Dinsos tidak mudah melalaikan tugas dan misi kemanusiaannya. Meskipun, kata dia, dengan alasan teknis yang sekiranya jauh dari rasa empati dan sosial. “Hal ini jangan sampai terulang lah. Iya memang belum ada rumah singgah. Tapi, tentunya Dinsos bisa berinisiatif dan memprioritaskan jiwa sesorang dari pada menelantarkannya,” papar dia lagi.

Ditambahkan Asep, dengan masih belum kembalinya memori rekaman karena benturan di kepala yang diderita pasien, kepada seluruh awak media bisa menginformasikan hal ini. “Tolong media menginformasikan ini. Karena memang pasien belum bisa diajak dialog. Baik nama dan asal daerahnya,” pungkasnya. #MTP.
Baca Juga:
Posting Komentar
Tutup Iklan