Breaking News
---

Di Depan Capres, Presiden Sodorkan Tantangan

PELITA KARAWANG.-.Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) mengajak seluruh rakyat untuk bersyukur atas keberhasilan pembangunan dalam kurun 10 tahun ini. namun begitu, Presiden SBY juga mengajak semua pihak untuk menyelesaikan pekerjaan rumah, terutama dalam pemberantasan korupsi tanpa pandang bulu.


Kepada presiden baru hasil Pilpres 2014, Presiden SBY menyodorkan sejumlah tantangan dan harapan.

"Saya tahu di ruangan ini banyak sekali calon presiden. Untuk amannya 50% calon presiden berasal dari ruangan ini, 50% dari luar ruangan ini," kata Presiden SBY.

Presiden menyebutkan tantangan dan harapan bagi presiden baru, yakni:

* Untuk terus meningkatkan pertumbuhan ekonomi menuju emerging market dalam 5 - 10 tahun.
*Meningkatkan kesejahteraan rakyat dengan indikator meningkatnya indek pembangunan manusia (IPM) yang makin tinggi, dan
* Menegakkan hukum serta memberantas korupsi tanpa pandang bulu,
* Menjaga stabilitas politik dan mematangkan dan meningkatkan mutu demokrasi.

"Pemilihan umum separuh telah berlangsung damai dan demokratis. Sebagai veteran Pilpres 2004 dan Pilpres 2009, harapan saya setelah damai, setelah demokratis, tingkatkan kualitasnya," pinta Presiden SBY.

Presiden SBY kemudian mendoakan kepada pemerintahan setelah dirinya nanti  makin, maju baik, dan makin banyak yang dihasilkan. "Mari kita dukung presiden baru nanti, siapapun yang terpilih, demi kepentingan bangsa kita," katanya.


Selama 10 tahun (2004 - 2014), menurut Presiden, pemerintah menghadapi gelombang tantangan yang silih berganti, mulai tsunami, krisis harga minyak, krisis keuangan global, terorisme, hingga wabah flu burung.

"Terima kasih kepada semua. Di tengah-tengah tantangan dan permasalahan itu, banyak yang dapat kita capai. Meskipun tentu masih ada yang belum kita capai sepenuhnya. inilah yang perlu kita selesaikan sebagai pekerjaan rumah,' kata Presiden.


Melalui grafis, Presiden memberi contoh keberhasilan pembangunan, baik di pusat maupun di daerah. 


Pada akhir sambutannya, Presiden meminta maaf kepada jajaran kabinet, dan seluruh peserta musyawarah.


"Saya hampir sepuluh tahun memimpin Indonesia. Selama saya mengemban tugas, jika ada hal-hal yang tidak berkenan bagi saudara-saudara,meskipun bagi saya tidak ada yang pribadi, saya menjalankan tugas dengan manajemen yang saya pilih itu adalah tugas negara, semua untuk rakyat kita. Namun demikian, saya mohon maaf yang sebesar-besarnya. (ES).


@Redaksi 2014 Email : pelitakarawang@gmail.com
Baca Juga:
Posting Komentar
Tutup Iklan