Malaysia Minta Bantuan RI Cari Pesawat Malaysia Airlines Yang Hilang
Senin, Maret 10, 2014
PELITA KARAWANG-.Pemerintah Malaysia telah meminta bantuan Pemerintah Republik Indonesia untuk mendukung pencarian dan pertolongan terhadap hilangnya Pesawat Malaysia Airlines dengan nomor penerbangan MH370 saat menempuh perjalananan dari Kuala Lumpur (Malaysia) ke Beijing (RRT), Sabtu (8/7) pagi.
@Redaksi 2014 Email : pelitakarawang@gmail.com
“Panglima Tentara Malaysia telah berkomunikasi dan meminta bantuan kepada pemerintah RI melalui Panglima TNI, KSAL daan KSAU untuk dukungan pencarian dan pertolongan,” kata Menko Polhukam Djoko Suyanto melalui pesan singkatnya Minggu (9/3) siang.
Menurut Menko Polhukam, TNI telah merespon permintaan itu dengan baik, dan segera deployuntuk perbantuan SAR.” Unsur-unsur TNI yang akan terlibat nantinya akan berkoordinasi dengan otoritas Malaysia,” ungkap Djoko.
Sementara itu Kepala Dinas Penerangan TNI AL Laksamana Pertama Untung Suropati mengatakan, terkait permintaan tersebut, TNI AL telah mengirim pasukan khusus untuk SAR, dengan KRI Sutanto - 377, KRI Krait - 827, KRI Matacora - 823, KRI Tarihu - 829, KRI Siribua – 859, dan 1 Pesawat intai maritim.
Menurut Untung, kelima KRI dan satu pesawat intai itu sudah berangkat sejak Minggu (9/3) pagi ini, dan diperkirakan telah tiba di lokasi titik terakhir pesawat Malaysia Airlines melakukan kontak terakhir.
"Tadi, sekitar pukul 10.0 - 11.00, saya dikabari kapal-kapal kita sudah melintasi garis batas utara Selatan Malaka," kata Laksamana Pertama Untung Suropati.
Ia menyebutkan, Indonesia bergabung dengan lima negara lainnya, yakni RRT, Vietnam, Singapura, Filiphina, dan Amerika Serikat untuk mencari pesawat yang memuat 227 penumpang dan 17 kru itu.
Sebagaimana diberitakan sebelumnya, pesawat Malaysia Airlines dengan nomor penerbangan MH 370 yang terbang dari Kuala Lumpur menuju Beijing, telah hilang kontak sejak Sabtu (8/7) pagi. Pesawat ini mengangkut 239 penumpang (termasuk 12 awak pesawat), dimana 7 (tujuh) diantaranya adalah Warga Negara Indonesia (WNI).
Para penumpang MH370 itu terdiri 152 warga China, 38 warga Malaysia, tujuh Indonesia, lima India, tujuh Australia, tiga Prancis, tiga Amerika Serikat, dua New Zealand, dua Ukraina, dua Kanada, satu Rusia, satu Italia, satu Taiwan satu Belanda dan satu Austria.
Kapten pilot B-777-200ER MH370 itu Kapten Zaharie Ahmad Shah, warganegara Malaysia berumur 53 tahun, yang sudah bekerja untuk Malaysia Airlines sejak 1981 dan memiliki 18,365 jam terbang.
Pemerintah Indonesia melalui Menteri Luar Negeri Marty Natalegawa telah menyampaikan keprihatinannya atas musibah hilangnya pesawat tersebut.
"Kami merasakan keprihatinan dan mendoakan keselamatan bagi seluruh penumpang pesawat terbang itu," kata Menteri Luar Negeri (Menlu) Marty Natalegawa di Jakarta, Sabtu (8/3)
Marty Natalegawa mengaku terus mengikuti perkembangan insiden ini dan telah memberikan instruksi kepada Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI)di Kuala Lumpur dan KBRI Beijing untuk mengambil langkah-langkah antisipatif yang diperlukan. (IML/ES)@Redaksi 2014 Email : pelitakarawang@gmail.com