Seks Bebas Pelajar Sampai Pedesaan
Jumat, Januari 31, 2014
Karawang-.PELITAKARAWANG.COM-.Sebelumnya sudah terwartakan,lagi dunia pendidikan Karawang tercemar oleh oknum-oknum pelajar yang kurang bermoral,di sisi lain pemerintah daerah Karawang baru saja meloncingkan program akselerasi mutu sekolah dan kurikulum 2013.(31/01/2014).
Ilsutrasi :Para pelajar meroko |
Memang, dari informasi yang ada kenakalan remaja dewasa ini sangat meningkat drastis, dan itu bisa saja disebabkan karena lemahnya pengawasan orang tua di luar sekolah dan rumah serta ini merupakan perubahan zaman yang begitu cepat, dalam bahasa gaulnya disebut “shock cultural“.
Dengan pengetahuan minim mereka berani coba-coba dan ikuti nafsu dan kebodohan tanpa berfikir akibat nyata yang langsung mereka rasakan. Pada kenyataannya mereka bukan hanya berasal dari keluarga ‘broken home‘ ataupun keluarga atheis. Maka ternyata tidak ada hubungannya antara agama apa yang mereka anut ataupun kondisi keluarga mereka,ungkap lain dari pengamat sosial pendidikan tersebut.
Kelemahan orang tua yang masih saja tabu, bingung dan malu untuk memberikan pendidikan sex, juga hanya sekedar menakut-nakuti tentang bahaya narkoba tanpa mampu mendalami dan memberikan pengarahan yang lebih baik.
Pemerintah juga konyol, dengan memberikan izin siar untuk sinetron-sinetron tidak bermutu yang mempertontonkan adegan pacaran,rebutan pacar,bintang-bintang di bawah umur,masih seragam SD atau lainnya yang sifat moral dan sosial,kondisi in pun turut serta merusak peserta didik dan mempersulit para guru mentrasperkan kelimuaanya di sekolah karena sebelumnya pelajar sudah di cekoki oleh suguhan tontonan tak bermutu,sesalnya.
Kemudian kata dia,"Keluarga dan lingkungan juga sangat berperan penting, jika keluarga dan lingkungan mengajarkan nilai-nilai moral yang baik maka secara otomatis kita pun tidak akan terjerumus, tapi balik lagi ke iman, walaupun keluarga dan lingkungan baik tapi kalau iman individu itu lemah maka dia bisa berbuat kerusakan".
Dan jika keluarga dan lingkungan tidak mengarahkan pada kebaikan maka secara otomatis yang dilakukan pun hanya kerusakan-kerusakan, tapi jika iman individu itu kuat maka tidak akan terpengaruh walau pun keluarga dan lingkungan tidak mendukung pada arah yang baik,ulasnya.
Ia mengajak,para guru, orangtua murid, dan pihak terkait lainnya harus mewaspadai peredaran barang haram narkoba di lingkungan sekolah.Hal ini harus mendapat perhatian serius da bersaa sebab sekarang ini peredaran gelap narkoba di kalangan pelajar makin memprihatinkan. Hal ini terlihat dari tingginya prevalensi pengguna narkoba di kalangan pelajar.Hasil penelitian Badan Narkotika Nasional (BNN) bekerja sama dengan Universitas Indonesia (UI) menunjukkan bahwa 22 persen pelajar di Indonesia pernah mencoba, bahkan menjadi pecandu narkoba.
Menurut Abysa pula, pergaulan pelajar yang cukup bebas menjadi salah satu faktor mengapa peredaran narkoba makin marak terjadi di kalangan mereka atau komonitas remaja.
"Saya lihat pergaulan anak zaman sekarang sudah bebas.Awalnya mereka merokok dulu, setelah itu minum minuman keras. Kalau sudah terbiasa dengan rokok dan minuman keras, bisa saja mereka beralih menjadi penyalah guna narkoba dan tindakan kriminalitas termasuk pergaulan seks bebas menjadi tujuan akhirnya,".
Kemudian katanya,Pihak sekolah seharus memperketat penjagaan sekolah baik oleh petugas jaga, satpam maupun warga sekolah itu sendiri. Selain itu, pihak sekolah juga perlu mengawasi jajanan yang beredar di kantin sekolah atau lingkungan sekolah karena sering kali peredaran narkoba diselundupkan dalam bentuk jajanan.
Selain itu hematnya, guru harus mulai memberikan informasi tentang seks bebas,bahaya penyalahgunaan narkoba dan akibat-akibatnya bagi para pelajar seluas-luasnya. Guru harus menjadi tempat sharing bagi para pelajar dan mampu memberikan konseling bagi siswa yang terindikasi menyalahgunakan narkoba atau terindentifikasi melakukan seks bebas,bukan menghukum dengan yang tidak jelas tapi sebaiknya segera pihak sekolah memanggil pihak orang tua yang bersangkutan,tandas dia.
Seks bebas di kalangan pelajar adalah penyakit sosial yang datang akibat masyarakat yang kurang peduli ke lingkungannya sendiri,saat ini sudah merambah ke pedesaan.Di sisi lain terindikator pula adanya prilaku seks bebas karena terdorong oleh kurangnya pihak orang tua yang berperan akitif ke dunia pendidikan,tukas Abysa.(AA).
@Redaksi 2014 Email : pelitakarawang@gmail.com