Breaking News
---

Pupuk Kujang Kembangkan Peternakan Sapi

CIKAMPEK -PELITAKARAWANG.COM ,- PT Pupuk Kujang Cikampek (PKC), Karawang, Jawa Barat, melebarkan sayap dengan membuat peternakan sapi lokal. Peternakan seluas enam hektare ini, diperuntukan bagi penelitian air kencing dan kotoran sapi. Kedepannya, air kencing dan kotoran sapi tersebut akan jadi bahan baku utama pupuk organik.

Direktur PKC Bambang Tjahjono, mengatakan, peternakan sapi ini merupakan langkah PKC, untuk menyediakan bahan baku utama pupuk organik. Pasalnya, sampai saat ini bahan baku utama itu dibeli dari pihak ketiga yang ada di Jawa Barat. Selain itu, bahan baku utama di lapangan, baik kualitas maupun kuantitasnya mulai mengalami penurunan.

"Makanya, kami berupaya untuk menyediakan bahan baku sendiri. Minimal, kedepan kami punya 50 persen bahan baku dari total kebutuhan," ujar Bambang, Senin (30/12). 

Peternakan tersebut kapasitasnya mencapai 2.000 ekor sapi. Saat ini, sapi yang sudah ada baru 200 ekor. Sapi tersebut, diperoleh dari bibit di sejumlah daerah. Termasuk, sapi dari Karawang.

Untuk penelitian ini, lanjut Bambang, pihaknya telah bekerjasama dengan para peneliti dari Institut Pertanian Bogor (IPB). Sampai saat ini, penelitan masih difokuskan pada air kencing dan kotoran sapi itu sendiri. Supaya, kotoran tersebut bisa bermanfaat sebagai bahan baku utama pupuk organik.

Pasalnya, dalam setahun PKC kebutuhan bahan baku utama untuk pupuk organik mencapai 90 ribu ton. Dengan adanya peternakan ini, diharapkan kebutuhan bahan baku bisa disuplai dari kandang sendiri.

Selain itu, kedepan bisa saja PKC mengembangkan budidaya. Selain fokus pada penelitian air kencing dan kotoran untuk bahan baku pupuk organik, sapi itu sendiri akan diarahkan pada proses penggemukan. Jadi, selain kotorannya terpakai, dagingnya juga bermanfaat. Terutama, bagi masyarakat di sekitar pabrik PKC.

Tak hanya itu, dengan adanya peternakan yang terintegrasi dengan riset ini, bisa jadi laboratorium penelitian bagi masyarakat setempat. Terutama, bagi peternak yang ingin mengetahui soal pakan, pemuliaan, serta reproduksi sapi.

Kabag Humas PKC Aby Radityo, mengatakan, selain mengembangkan budidaya beternak sapi, PKC juga telah menyiapkan lahan untuk budidaya pakan sapi itu sendiri. Luasan lahannya mencapai 30 hektare, yang tersebar di sejumlah desa di Kecamatan Cikampek. Lahan tersebut, kini sudah ditanami rumput gajah yang telah dikawinkan dengan pohon tebu. Sehingga, rumput tersebut punya kandungan gizi di atas rata-rata rumput sejenisnya.

"Khusus untuk budidaya rumputnya, kami menggandeng para peneliti dari Balitbang Pertanian," ujar Aby. 

Sehingga, dengan adanya area padang rumput ini, ketersediaan pakan untuk sapi tersebut akan selalu tercukupi. Sehingga, dijamin sapi-sapi itu tak akan kekurangan pakan. Dengan begitu, diharapkan kotoran serta air seninya bisa diperoleh secara maksimal. N Ita Nina Winarsih (Ita)  @ROL.

Redaksi 2013 Email : pelitakarawang@gmail.com
Baca Juga:
Posting Komentar
Tutup Iklan