KARAWANG-PELITAKARAWANG.COM -. Dalam putusan sidang sengketa tanah di PTUN Bandung, Rabu (25/09/2013), tergugat intervensi pahlawan nasional, Tarmidi (69), dikalahkan penggugat PT Sumber Air Mas Pratama (PT SAMP). Tarmidi yang merupakan veteran Kopasas operasi militer Trikora dan Dwikora tersebut, akhirnya akan melakukan banding, setelah hakim PTUN memenangkan PT SAMP atas kepemilikan sertifikat tanah seluas 1,8 hektar, di Desa Margamulya, Kecamatan Teluk Jambe Barat.
Kronologis permasalahannya sendiri, dari 90 mantan anggota prajurit Kopasas yang mendapatkan tanah dari negara sesuai Surat Keputusan (SK) Gubernur, atas dasar jasa kepahlawanannya, hanya kepemilikan sertifikat hak milik tanah Tarmidi yang mendapatkan gugatan dari PT SAMP. Dimana awal kejadiannya, pada 2012 sertifikat hak milik tanah Tarmidi sempat hilang.
Kemudian, setelah dua minggu membuat laporan ke Poltabes Bandung, Tarmidi sendiri mengaku belum mendapatkan respon positif atas laporannya tersebut. Pada akhirnya, Tarmidi mengaku terpaksa membuat laporan yang ke dua kalinya. Dan alhasil, laporannya tersebut ditanggapi pihak Poltabes dengan hasil mendapatkan legalitas sertifikat tanah pengganti.
 |
| Ilutrasi :logo Kejaksaan |
Namun sayangnya, setelah 3 sampai 4 bulan kemudian, secara tiba-tiba PT SAMP mempermasalahkan sertifikat tanah Tarmidi. Pasalnya, pihak PT SAMP mengaku telah membeli tanah tersebut dari seseorang yang diketahui bernama Tarmidi yang sudah meninggal sejak tahun 1977. PT SAMP sendiri mengaku telah membeli tanahnya sekitar tahun 1992, yaitu kepemilikan sertifikat tanah tahun 1996.
Kepada wartawan, Tarmidi menganggap bahwa putusan hakim PTUN terkesan dipelintir. Pasalnya, selama proses persidangan, pihak PT SAMP sendiri tidak pernah memunculkan riwayat pembelian tanahnya dari orang yang beridentitas Tarmidi yang mana. Karena ditegaskannya, PT SAMP sendiri tidak bisa menjelaskan telah membeli tanahnya dari ahli waris atas nama Tarmidi yang mana. (hen).
www.pelitakarawang.com
0Komentar