Keadaan Ekonomi di Bawah SBY Semakin Parah
Selasa, Juli 30, 2013
KARAWANG -.PELITAKARAWANG.COM -.Jelang lebaran 2013 nilai rupiah terus melorot ketingkatan mengkhawtirkan,banyak spekulasai bermunculan penyebab hal tersebut bisa terjadi malah ada yang mengatakan kemerosotan nilai tukar rupiah adalah salah satu indikator keruntuhan ekonimi Indonesia.(30/07).
Ahmad dari Lembaga lingkungan dan pembangunan daerah (L2PD) Karawang menyebutkan ,terjadinya pelebaran defisit perdagangan jasa menjadi 3,2 miliar dolar AS di kuartal ke-4, yang mencerminkan peningkatan permintaan pada jasa transportasi. Ekspor barang dan jasa secara keseluruhan di tahun 2012 turun sebesar 6 persen dibanding tahun 2011, sementara impor meningkat sebesar 8 persen, dalam nominal dolar AS.
Ahmad dari Lembaga lingkungan dan pembangunan daerah (L2PD) Karawang menyebutkan ,terjadinya pelebaran defisit perdagangan jasa menjadi 3,2 miliar dolar AS di kuartal ke-4, yang mencerminkan peningkatan permintaan pada jasa transportasi. Ekspor barang dan jasa secara keseluruhan di tahun 2012 turun sebesar 6 persen dibanding tahun 2011, sementara impor meningkat sebesar 8 persen, dalam nominal dolar AS.
Lalu katanya,Defisit minyak mencatatkan nilai tertinggi baru sebesar 23 miliar dolar AS di tahun 2012, yang didorong oleh peningkatan deficit perdagangan minyak tersuling (refined) dari 1,1 miliar dolar AS di kuartal ke-1 tahun 2012 menjadi 7 miliar dolar AS pada kuartal ke-4 2012. Defisit perdagangan migas tampaknya akan terus menjadi tantangan selama tahun 2013 dengan kuatnya permintaan energy dalam negeri, terutama jika tidak adanya kemajuan dalam reformasi subsidi BBM,ucapnya.
Dia menmbahkan,hutang luar negeri swasta bruto terus meningkat, dengan kenaikan terutama terlihat pasca krisis keuangan global naik sebesar 70 persen dalam tiga tahun terakhir, di mana untuk pertama kalinya hutang luar negeri swasta bruto kini melampaui hutang luar negeri pemerintah.Rasio hutang luar negri jangka pendek terhadap cadangan devisa terus meningkat dari 40 persen menjadi 50 persen selama satu tahun terakhir seiring dengan meningkatnya pertumbuhan pinjaman luar negri yang melebihi dari pertumbuhan cadangan devisa di sisi lain peningkatan hutang luar negeri telah mengakibatkan kebutuhan pembiayaan luar negeri Indonesia meningkat tajam sejak tahun 2011, dimana total pembayaran pengembalian hutang tercatat sebesar 43 miliar dolar AS di kuartal ke-4 2012, atau naik dari 15 miliar dolar AS di kuartal ke-1 2011,jelas Ahmad atau di kenal dengan sebutan Agay saefudin aradea tersebut.
Di akhir wawancara dengn aktvis muda asal Karawang tersebut, dia menyatakan bahwa tahun 2013 keadaan ekonomi di bawah kendali SBY SEMAKIN PARAH dan efek bagi daerah khususnya Kabupaten karawang jelas sangat berpengartuh pada perkembangan ekonomi secara makro maupun makronya,terka Ahmad.@ (Ara).www.pelitakarawang.com