BREAKING NEWS :
Mode Gelap
Artikel teks besar

Kemendikbud Kukuh Laksanakan Kurikulum 2013

JAKARTA-PELITAKARAWANG.COM : Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) menyatakan siap melaksanakan kurikulum 2013. 
Antara/Eric Ireng/vg
Hal tersebut dikemukakan Wamendikbud Bidang Pendidikan Musliar Kasim terkait pernyataan Ketua Umum PB PGRI yang menyarankan penundaan penerapan kurikulum 2013. "Mereka tidak tahu bahwa kami siap melaksanakannya. Amat disayangkan bila ditunda. Karena kalau tidak dilaksanakan kita akan terlambat khususnya bagi anak-anak Indonesia dalam mendapatkan pola pengajaran yang baik,"kata Musliar Kasim di Jakarta, Minggu (30/12). 

Ia meyakinkan bahwa para guru akan dilatih sebelum menjalankan kurikulum 2013. Mantan Rektor Universitas Andalas,Padang,Sumatera Barat ini mengemukakan para guru dilatih di tingkat Kelompok Kerja Guru (KKG) dan Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) dengan menyiapkan master teacher dari guru-guru terbaik di tingkat kabupaten dan sekolah yang telah menerapkan pelajaran tematik. 

Menyinggung rekomendasi tim kurikulum ke Wapres Boediono,Musliar menyatakan pihaknya masih akan mengadakan rapat dengan nara sumber para pakar pada tanggal 4 Januari 2013."Kami baru rapat dengan tim kecil dan kami akan rapat dengan nara sumber hari Jumat mendatang tanggal 4 Januari 2013. Nanti minggu kedua 2013, akan ke wapres,lalu sidang kabinet dan pertemuan dengan Tim Panja Kurikulum DPR.Mudah-mudahan an semuanya menyenangkan banyak kalangan," ujar Musliar. 

Sebelumnya pada refleksi pendidikan akhir tahun 2012, Ketua Umum PB PGRI Sulistiyo mengingatkan bahwa sepanjang pemantauan PGRI pada perubahan kurikulum di Indonesia selalu terjadi ketidakberhasilan yang memprihatinkan dimana persoalan implementasi menjadi persoalan serius. "Jadi,pemerintah tidak perlu tergesa-gesa menerapkan kurikulum baru ini. Jika belum siap sebaiknya ditunda, namun jika siap PGRI tidak menghalangi dan akan kami pantau." kata Sulistiyo. 

Pada bagian lain, Direktur Pembinaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan Direktorat Pendidikan Dasar (Dikdas) Kemendikbud Sumarna Surapranata menyatakan penerapan kurikulum baru akan berdampak positif pada tunjangan profesi guru karena kewajiban 24 jam mengajar akan terpenuhi. 

Sumarna mengatakan efek positif dari kurikulum baru pada jam mengajar tenaga pendidik akan bertambah. Hal ini sangat menguntungkan bagi guru karena sulitnya menutupi kekurangan 24 jam mengajar untuk syarat wajib mendapatkan tunjangan profesi. 

Seperti diketahui, dalam draft kurikulum 2013 menyebutkan ada rasionalitas penambahan jam mengajar dimana perubahan proses pembelajaran dari siswa diberi tahu menjadi siswa mencari tahu dan proses penilaian dari berfokus pada pengetahuan melalui penilaian output menjadi berbasis kemampuan melalui proses penilaian proses dan output yang memerlukan penambahan jam mengajar. 

Sumarna memaparkan bahwa saat ini untuk menutupi kekurangan 24 jam mengajar para guru banyak "menyambi" dengan bekerja tambahan lain. Itu dilakukan dengan menjadi wali kelas dengan minimal waktu pencapaian 12 jam, atau menjadi kepala perpustakaan, kepala laboratorium atau mengajar di sekolah lain dengan mata pelajaran yang sama. 

"Jadi,efek positif penambahan belajar pada kurikulum baru ini jelas ada. Jika jam belajar tambah otomatis mereka tidak perlu dibebani dengan tugas lain," pungkasnya. (micom).  www.pelitakarawang.com
Posting Komentar