Breaking News
---

Humas Prop Jabar di Tuduh Berpihak Incumbent

KARAWANG-PELITAKARAWANG.COM-. SUASANA mulai menghangat untuk PILGUB Jabar 2013 dan hasil investigasi tim Pelita Karawang untuk sementara di daerah Pangkal Perjuangan Karawang saja,sudah ada riak-riak keritik mulai di arahkan ke gubernur Heryawan.(30/11/2012).
Agus seorang warga asal kecamatan Purwasari Karawang mengatakan,sebaiknya pihak Humas Prop .Jabar bijak dan tidak cendrung menggunaka situs resmi prop Jabar hanya untuk kegiatan Pak Heryawan atau acara-acara resmi gubernur,informasi bukan hanya yang resmi di butuhkan oleh masyarakat.,jika mau tampilkan semua calon gubernur secara tranparans.Buat saja semcam iklan resmi  oleh masing-masing bakal calon Pilgub di situs prop Jabar  lalu tampilkan secara bersama dan seimbang karena semua yang mencalonkan diri di Jabar berhak  menikmati publikasi mereka lewat situs tersebut,tambah dia.
Kata Agus lagi,Iklan di media pun sebenarnya perlu di lihat dan pelajari oleh pihak-pihak terkait  karena akhir-akhir ini sepertinya tidak berimbang dari satu calon dengan yang lainnya.termasuk pemberitaan media masa yang ada di jawa Barat.Ok untuk iklan hak dan di bayar masing-masing calon tapi bagi mana dengan pemberitaan seputar Pilgub Jabar yang menonton?. 
Terus di lain tempat,Ketua Tim Pemenangan pasangan Rieke Diah Pitaloka-Teten Masduki  (Paten) Tubagus Hasanudin di Bandung, mengatakan"Sekarang memang sudah terasa, kompetitor dari kubu incumbent yang memanfaatkan fasilitas dan kewenangan anggarannya. Tetapi itu hanya akan menarik simpati masyarakat yang pragmatis yang saat ini jumlahnya semakin sedikit," 
ilustrasi
Ia mencontohkan mengenai program Pemprov Jabar yang memberikan sepeda motor ke setiap kepala desa (kades). "Mereka sudah bersikap kritis dan menyatakan itu adalah pemberian negara, pakai duit APBD. Jadi, itu bukan dari Gubernur Ahmad Heryawan sehingga tidak memiliki beban untuk mendukung dia di pilgub," katanya.
Mengenai keberadaan  Wagub Yusuf M. Effendi, Hasanuddin menyatakan, Yusuf yang berpasangan dengan mantan Sekretaris Daerah Lex Laksmana itu memang tidak memiliki kewenangan dalam menggunakan APBD. Namun, Yusuf pun dianggap bukan pesaing kuat karena popularitas yang diandalkannya selama ini sudah menurun.
Untuk pilgub ini, Hasanuddin yang juga Ketua DPD Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Jabar mengatakan, pasangan calon non incumbent akan diuntungkan oleh swing voters. Pemilih tipe ini memang banyak di Jabar dan bisa menjadi penentu kemenangan.
Setelah mempelajari pilgub 2008, kata dia, pasangan Heryawan-Dede Yusuf bisa menang karena swing voters cenderung memiliki sifat ingin merasakan pemimpin yang baru.
"Dulu swing voters begitu, sekarang juga. Nu tos asaan mah atos atuh, cobian nu enggal. Ya tinggal kita lihat saja, bolanya menggelinding ke Rieke, Dikdik, atau Yance?" ujarnya.
Lanjut,anggota tim pemenangan pasangan Irianto M.S. Syafiuddin-Tatang Farhanul Hakim, Pulihono mengatakan, kubu incumbent sudah menunjukkan perilaku buruk dengan "berkampanye" menumpang dana dinas. Selain itu, petahana juga mendadak menjadi artis dengan bermunculan di televisi.
"Masyarakat tentu sudah dapat menilai beredarnya iklan di berbagai televisi apa nilai urgensinya? Apa manfaatnya? Kecuali hanya seorang gubernur yang numpang tenar," kata Puli yang juga Wakil Sekretaris DPD Partai Golongan Karya Jabar di Bandung.
Menurut dia, hal itu dilakukan karena beberapa survey menyatakan  incumbent gubernur tidak memiliki popularitas yang baik untuk terpilih kembali. "Tetapi seharusnya janganlah mendongkrak popularitas dengan fasilitas APBD. Rakyat sudah pintar dan pandai memilih," tuturnya.@rj. www.pelitakarawang.com
Baca Juga:
Posting Komentar
Tutup Iklan