Breaking News
---

Hacker Teroris Dibekuk di Bandung

JAKARTA– PELITAKARAWANG.COM- Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Mabes Polri menangkap terduga teroris berinisial MK, 27, di Kota Bandung, kemarin sekitar pukul 08.30 WIB. MK diketahui merupakan hacker atau peretas komputer. 

Kepala Divisi Humas Mabes Polri Irjen Pol Anang Iskandar mengatakan, empat jam setelah penangkapan, tim Densus menggeledah kantor MK, sebuah perusahaan peranti lunak komputer di Jalan Golf 3 B4-26 Kompleks PU Binamarga Blok 4, Cisaranten Bina Harapan, Kecamatan Arcamanik, Kota Bandung. Dalam penggeledahan itu, polisi menyita sebuah CPU komputer. Saat penggeledahan di rumah MK, tim Densus menyita BPKB mobil sedan Nissan bernopol D 1288 PE,2 ponsel,3 rekening bank, 1 flashdisk, dan 60 keping CD. 

”Tersangka langsung dibawa ke Jakarta untuk disidik lebih lanjut oleh Mabes Polri,” ujar Anang di Jakarta kemarin. Tim Densus dibantu Polda Jawa Barat untuk pengamanan wilayah saat penangkapan dan penggeledahan. Informasi yang beredar menyebutkan MK adalah inisial dari Mawan Kurniawan yang sehari-hari bekerja sebagai hackeratau peretas komputer.Warga Perum Cluster Pawenang Depan, Jalan Pawenang 2 No A3 Kelurahan Cisaranten Bina Harapan itu bekerja di perusahaan peranti lunak komputer. 

Kepala Bagian Penerangan Umum Mabes Polri Kombes Pol Agus Rianto menambahkan, MK diduga berjaringan dengan Rizki Gunawan alias Rizki alias Roni alias Umar alias Udin alias Rony Setiawan yang ditangkap pertengahan Mei lalu. Rizki juga satu jaringan dengan wanita berinisial CF yang ditangkap di Bandung, Maret lalu. ”Penangkapan ini hasil pengembangan dari penangkapan U dan CF,”katanya. Ketiganya bekerja sama untuk pengumpulan dana terorisme. Modus Rizki adalah meretas situs forex trading bernama www.speedlineinc.com. 

Di situs itu Roni mencuri poin-poin milik anggota situs perdagangan valuta asing itu.Dari kejahatan ini, Roni mengeruk uang hingga Rp7 miliar.Uang itulah yang digunakan tersangka membeli aset-asetnya dan membiayai gerakan teroris. Roni merupakan lulusan perguruan tinggi dengan bidang kajian ilmu teknologi informasi konsentrasi di akuntansi komputer. Dari hasil kejahatannya, mereka membeli ruko dan rumah di Kota Medan, Sumatera Utara. 

Kemudian 1 mobil Daihatsu, 1 Toyota Avanza, 1 mobil jenis pikap Mitsubishi, 1 sepeda motor Kawasaki Ninja,dan 2 Yamaha Jupiter.Selain itu,1 Yamaha Vega,1 Honda Supra,dan 2 Honda Vario. Dari tersangka, polisi menyita aset senilai Rp5,9 miliar. Aset-aset itu berupa rumah, mobil,sepeda motor,peralatan elektronik, serta barang-barang lainnya. Dari hasil kejahatan cyber,Rizki membeli berbagai aset hingga Rp5,9 miliar, sementara dana yang disumbangkan kegiatan terorisme senilai Rp667 juta. Uang itu disumbangkan untuk pelatihan militer di Poso. 

Dana ini juga mengalir kepada kelompok teroris Solo yang melakukan bom bunuh diri di Gereja Bethel Injil Sepenuh (GBIS) Kepunton Solo, September 2011. Bom bunuh diri di GBIS Kepunton terjadi pada 29 September 2011. Pelaku bom bunuh diri Achmad Yosepa Hayat tewas seketika. Densus 88 sudah menangkap beberapa tersangka yang diduga terlibat dalam perencanaan aksi bom bunuh diri tersebut.

Penangkapan MK oleh Densus 88 Antiteror Mabes Polri saat hendak bekerja di sekitar rumahnya Jalan AH Nasution, Cluster Pawenang,Kelurahan Cisaranten,Kecamatan Arcamanik, menggegerkan warga setempat. Setelah meringkus terduga teroris itu, polisi langsung menggeledah rumah MK. Petugas menyita barang bukti berupa satu unit CPU dan satu buku. Kapolsek Arcamanik Kompol I Ketut Adi Purnama mengaku belum dapat mengungkapkan isi temuan buku tersebut. 

”Memang benar MK bekerja sebagai tenaga ahli IT di sebuah perusahaan software. Temuan Densus 88 seputar isi CPU, 60 CD, dan buku belum dapat kami jelaskan,”katanya. Menurutnya, MK terbilang andal dalam bidang teknologi dan informasi. MK sudah 2,5 tahun bekerja di perusahaan IT bernama CV Jagadata Informatika yang lokasinya tak jauh dari rumahnya. ”Terduga memang disebut-sebut jago hacker.Ketika tadi didatangi, terduga dan istrinya kooperatif meski terlihat syok,”ucapnya. 

Tetangga dekat MK, Ade Jauhari, 37, menuturkan saat lokasi belum ditutup dirinya melihat istri MK dalam kondisi syok berat. ”Lebih dari lima orang menggeledah rumahnya. Setahu saya, MK tinggal dengan istri dan seorang balita,” katanya. Pemilik CV Jagadata Informatika, Priyatna, membenarkan MK salah satu programmer yang bekerja di perusahaannya selama 2,5 tahun. Selama bekerja,dia tidak melihat peringai mencurigakan dari terduga. ”Orangnya sangat humoris, sehingga saya pun kaget ketika dia ditangkap karena keterkaitan dengan terorisme. Biasanya di kantor kita mengobrol banyak hal.Kemarin juga sempat membahas berita di televisi,” ujar Priyatna. 

Setiap hari MK mulai kerja pada pagi hari dan pulang sekitar pukul 16.00 WIB.”Selama kenal tidak ada yang aneh, dia ceplas-ceplos, spontan, dan kritis.Hari ini (kemarin) nggak kerja, saya pikir dia sakit,” ucapnya. @sindo www.pelitakarawang.com
Baca Juga:
Posting Komentar
Tutup Iklan