Karawang-PELITAKARAWANG.COM-.Bawon (45) salah satu petani Karawang mengatakan,Panen raya di TEMPURAN sekarang jauh dari harapan akibat tanaman padi di serang hama penggerek batang.obat segala obat sudah di pakai untuk mengatasi hama yang ada di batang padi tapi hasil panen tetap hasil panen sekehetar sawah untuk modal pun tak balik lagi ,kata dia ke PELITA KARAWANG.
 |
| Amer |
Di lokasi yang sama,Amer (43) mengutarakan keluh-kesahnya karena gagalan panen yang di alami dirinya dan,dia pun bingung bab sudah dua kali mengalami kegagalan.
Menurut Amer ,kejadian panen BAPUK (padi tidak bisa di panen) di Tempuran khususnya di desa Pancakarya sudah dua kali akibat serang hama tikus,penggerek batang di tambah hujan untuk saat ini atau, memang alam sudah kurang bersahabat lagi, ujarAmer dengan sedih.
Ada saudara saya juga ,ucap Amer lagi,"Satu hektar sawahnya cuma dapat padi 2 kwintal itu pun belum di ambil upah buruh tani.
Saya sangat berharap ke Pemkab Karawang atau pusat mencari cara untuk mengatasi hama penggerek batang yang menjadi musuh petani dimana-mana.pejabat jangan bisa bicara atau menulis fakta-fakta kegagalan petani di atas kertas atau duduk di kursi empuk saja,coba turun dong ke lapangan,tukasnya.
Di Karawang,Yoyo Sutaryo,Kabid.SDM BP4K.Kab.Karawang yang dikonpirmasi keinginan masyarakat agar ada upaya mencari cara mengatasi hama pengegerek batang,dia mengatakan',tidak ada satu pun obat insektisida bisa mengatasi serangan hama wereng secara sempurna.untuk itu, saya mengajak ke para petani seluruh kabupaten Karawang untuk balik ke habitat asli yaitu ke alam dan gunakan pupuk organik,tutur dia.
Kemudian kata Yoo,Sebenarnya kegagalan panen bukan hanya oleh penggerek batang saja tapi banyak faktor penunjang bisanya terjadi gagalan panen misal akibat cuaca buruk atau cara tanam dan waktu musim tanam yang kurang tepat,jelas dia.(67/EN).
www.pelitakarawang.com
0Komentar