PELITAKARAWANG.COM-.Dugaan mutasi asal-alasan dan kental muatan politik benar-benar terjadi. Pengurus Besar Persatuan Guru Republik Indonesia (PB PGRI) menerima laporan jika pergantian tahun 2011-2012 di Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah, akan diramaikan dengan mutasi 1.500 guru. Kasus sejenis, juga menimpa ribuan guru hampir di seluruh provinsi di Indonesia.
Dalam paparannya di forum Refleksi Bidang Pendidikan 2011 di Jakarta kemarin (28/12), Ketua Umum PB PGRI Sulistyo mengatakan, jika benar-benar upaya mutasi 1.500 guru di Kabupaten Boyolali ini didasarkan nuansa politik, bisa mencoreng muka dunia pendidikan. "Selama ini kan hanya menjadi gunjingan saja. Tetapi dari kasus ini bisa terbukti (politisasi guru, Red)," ucap pria yang juga menjadi anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) asal Provinsi Jawa Tengah itu.
Sulistyo menjelaskan, kasus mutasi guru di dareah cukup memprihatinkan. Sebelumnya, dia juga pernah menerima laporan ada mutasi sekitar 2.000 guru di Kabupaten Boyolali. "Saya istilahkan, di Boyolali akan ada tsunami mutasi guru," katanya.
Hasil analisis sementara PB PGRI, mutasi guru yang dilakukan secara masal itu tidak semata didasari upaya pembinaan aparatur. "Tetapi mutas lebih bersifat hukuman. Bisa karena tidak sejalan dengan politik daerah," kata dia. Tandanya, Sulistyo pernah menemui seorang guru yang jadi korban mutasi. Namun, si guru tidak mau menemui Sulistyo karena takut ketahuan atasannya.
Ke depan, Sulistyo berharap, para guru tidak takut lagi jika menjadi korban mutasi asal-asalan. Dia mengingatkan, mutasi yang benar itu dilakukan untuk upaya pembinaan, bukan hukuman karena tidak sejalan dengan percaturan politik di daerah.
Kasus mutasi ngawur aparatur di dunia pendidikan menurut Sulistyo perlu dicermati dan dievaluasi sehingga tidak terjadi lagi di tahun depan. Selain memindah guru, Sulistyo juga menemukan mutasi dalam bentuk lain.
Di antaranya pencopotan kepala dinas sebagai pejabat eselon II menjadi pengawas yang tidak masuk kategori eselonisasi. Selain itu juga pencopotan kabid-kabid di dinas pendidikan yang setingkat eselon III menjadi guru yang juga tidak masuk kategori eselonisasi. "Pokoknya banyak jenis mutasi guru yang berbau politik," kata dia.
Dia menjelaskan, hampir di seluruh provinsi di Indonesia guru dan tenaga pendidik terus diliputi suasana mencekam. Di antaranya disebabkan oleh gelombang mutasi tadi. Sulistyo mengingatkan kepada seluruh kepala daerah jika guru, terutama yang PNS, memiliki posisi netral dalam percaturan politik daerah maupun pusat.
Dengan posisi netral tadi, Sulistyo mengatakan rata-rata para guru memilih diam setiap kali ada calon kepala daerah yang minta dukungan. "Karena instruksinya PNS itu harus netral, maka mereka memilih diam," tandasnya. Celakanya, sikap diam tadi dianggap sebuah bentuk penolakan. Akhirnya, berujung mutasi masal.
Selain terjadi di Kabupaten Boyolali, Sulistyo mengatakan, kasus mutasi masal yang kental dengan nuansa politik juga terjadi di Provinsi Maluku. Di daerah ini, mutasi berbau politik dialami oleh 200 guru. Kasus serupa juga dilaporan anggota PGRI dari Kota Bima, NTB.
Di daerah yang baru saja geger karena ada bentrokan polisi lawan warga itu, PB PGRI mencatat ada 54 guru yang dimutasi gara-gara tidak sejalan dengan kepala daerah. "Walikota Bima (Muhammad Nur Latif, Red) sudah kami PTUN-kan. Tapi kedahuluan ajal, dia sudah meninggal," jelas Sulistyo.
Dia juga mengatakan, laporan mutasi asal-asalan muncul dari Kabupaten Rembang, Jawa Tengah; Kabupaten Semarang, Jawa Tengah, dan Kabupaten Serang, Banten. Penanganan laporan mutasi masal di beberapa tempat ini akan ditindaklanjuti PB PGRI secepatnya.
BERITA TERKAIT:
- Kemdikbud Optimis Dana BOS Cair Pertengahan Januari
- Nuh Minta Daerah Anggarkan BOS 20 Persen
- Bayi Mempelajari Tata Bahasa Sejak Lahir
- Keragaman Bahasa Nusantara Terancam Punah
- Sekolah Tertinggal Dapat Pasokan 20 Ribu Buku
- DAK 2012 Boleh Dihabiskan untuk Rehab Sekolah
- ICW: Kewenangan Komite Sekolah Kurang Kuat Soal Dana BOS
- Kualitas Pendidikan Nasional Tak Sebanding Besarnya Anggaran
- PGRI Sorot Mutasi Guru Massal
- Urus Sertifikasi Guru, Kemdikbud Bingung Sendiri
- Biografi Abu Wafa - Sang Matematikawan Jenius
- Anggaran Pendidikan 2011 Masih Jadi Keranjang Sampah
- Ini 276 Daerah Belum Salurkan BOS, Diancam Pidana
- Dana BOS SD & SLTP Naik Tahun 2012
- 15 PTS Ajukan Pergantian Status
- Mendikbud: Calon guru harus miliki "empat kompetensi dasar"
- Pengelolaan Dana BOS Dikembalikan ke Pemprov
- Pendidikan Sejarah Untuk Pembentukan Kepribadian Bangsa Dalam Konteks Multicultural
- PKBM Masih Di Pandang Sebelah Mata
- Dewan Tuding Mutasi 127 Kepala Sekolah di Bekasi Sarat KKN
0Komentar