Breaking News
---

Pendidikan Kurang Mendapat Perhatian

PELITAKARAWANG.COM-.Jakarta--Menteri Agama Suryadharma Ali mengatakan, selama ini Kementerian Agama dikenal sebagai kementerian yang melakukan penyelenggaraan haji, sedangkan lembaga pendidikan di lingkungan Kemenag kurang mendapat perhatian.
Foto"Masyarakat hanya mengenal Kemenag sebagai kementerian penyelenggara haji, nikah, talak dan rujuk. Soal pendidikan kurang memberikan perhatian," kata Menag dalam kunjungan kerja di Pondok Pesantren Nurul Huda Plosorejo, Sragen, Jawa Tengah, Sabtu sore (24/9).
Padahal, katanya, penyelenggaraan haji anggarannya kecil yaitu hanya sebesar Rp250 miliar dari APBN, sedangkan anggaran pendidikannya cukup besar yakni Rp30 triliun pada 2011 dan 2012 diperkirakan akan naik lagi.
"Anggaran pendidikan besar, namun kurang mendapatkan perhatian. Karena itu saya ingin mensosialisasikan kepada masyarakat bahwa Kemenag juga menyelenggarakan pendidikan," imbuhnya. Tampak hadir di Ponpes yang dipimpin KH Syarif Hidayatullah ini, Bupati Sragen Agus Fatchur Rahman, Irjen Kemenag Suparta dan Kapus Informasi dan Humas Zubaidi.
Menurut Menag, anggaran pendidikan yang besar tentunya diharapkan agar betul-betul efektif dan bermanfaat untuk mengatasi problematika pendidikan di Indonesia, khususnya di bawah Kemenag. "Saya sangat miris kalau ada keluarga yang tidak mampu memadrasahkan anaknya, sehingga drop out dari madrasah," kata Menag.
Dalam kunjungan kerjanya tersebut, Suryadharma Ali menyerahkan bantuan untuk siswa miskin di sejumlah pondok pesantren dan lembaga pendidikan di bawah Kementerian Agama di Provinsi Jawa Tengah.
Bantuan yang diserahkan yaitu bantuan siswa miskin total senilai Rp156 miliar dengan masing-masing siswa mendapatkan Rp132 ribu dan bantuan prestasi siswa sebesar Rp157 miliar untuk siswa Madrasah Ibtidaiyah, Madrasah Tsanawiyah dan Madrasah Aliyah. Selain itu juga diberikan bantuan tunjangan khusus untuk guru daerah terpencil dan bantuan pendidikan terapan untuk 1.500 santri yang masing-masing mendapatkan Rp500 ribu dengan total bantuan sebesar Rp9 miliar.
Pada kunjungan tersebut, Menag Suryadharma Ali juga memberikan bantuan untuk pengembangan Pondok Pesantren Nurul Huda. "Bantuan tersebut diberikan dengan harapan dapat meningkatkan mutu, relevansi, dan daya saing pendidikan Islam, karena pesantren telah membantu pemerintah dalam penyelenggaraan pendidikan," katanya.
Menag juga mengatakan, sekarang madrasah mulai meningkat kualitasnya secara tajam antara lain dari sisi penguasaan bahasa asing. Sekarang bukan hanya bahasa Arab dan Inggris yang dipelajari di madrasah tapi juga bahasa Mandarin dan Jepang. Ini adalah peningkatan yang dicapai madrasah dan pondok pesantren.
"Kalau dulu madrasah dan ponpes enggan mempelajari bahasa Inggris dan mereka hanya belajar bahasa Arab, sekarang bahasa Inggris dan Arab menjadi standar dan mereka tambah lagi dengan bahasa lain. Ini suatu yang menggembirakan," ujar Suryadharma Ali. (ks).

(www.pelitakarawang.com)
Baca Juga:
Posting Komentar
Tutup Iklan