BANDUNG-PELITAKARAWANG.COM-. Sedikitnya 10 guru bantu di Kota Bandung mulai Januari 2011 lalu sudah tidak lagi digaji oleh Lembaga Penjaminan Mutu dan Pendidikan Jawa Barat.
“Selama ke-10 guru bantu ini prosedurnya sesuai dengan peraturan perundangan, kami siap mendukung untuk memberikan gaji sesuai haknya. Ini bukan masalah tidak diperhatikan, namun kemungkinan karena kuantitasnya kecil, sehingga kesannya tercecer,” ungkap anggota Komisi A DPRD Kota Bandung Tomtom Dabul Qomar di ruang kerjanya, Jumat (27/5). Pihaknya berkomitmen memperjuangkan gaji 10 guru bantu tersebut dengan menganggarkannya dalam ABPD 2012. Untuk sementara ini, DPRD akan mengusulkan Badan Kepegawaian Daerah yang mengambil alih lantaran jumlah anggarannya relatif kecil.
Pihaknya akan mengusulkan pemberian gaji kepada 10 orang guru bantu dengan jumlah yang sudah disesuaikan dengan Permendiknas Nomor 7, yang mulai Januari 2011 angkanya ditetapkan naik menjadi Rp1 juta per bulan. “Jika dikalikan 12 bulan,maka jumlah yang dikeluarkan hanya Rp120 juta per tahunnya,” tambah Tomtom. Seperti diketahui, untuk tahun 2012, LPMP Jawa Barat tidak akan menyediakan anggaran untuk gaji guru bantu di Kota Bandung. Selanjutnya, anggaran harus disediakan oleh Dinas Pendidikan di masing- masing daerah dengan besaran yang sudah disesuaikan, yakni Rp1 juta per orangnya.
Sementara itu, Sekjen Forum AksiGuruIndonesia(FAGI) Kota Bandung Iwan Hermawan langsung mendatangi DPRD Kota Bandung sebagai respons pengaduan ke-10 guru bantu itu ke Sekretariat FAGI. “Karena terkait persyaratan yang ditetapkan oleh pemerintah, akhirnya para guru bantu ini tidak lolos menjadi pegawai negeri sipil (PNS).Namun karena sejak Januari LPMP juga menghentikan anggaran,” ujar Iwan di DPRD Kota Bandung,Jumat.
Iwan mengatakan, sesuai dengan Surat Keputusan Mendiknas Nomor 34 Tahun 2003, sekitar seribu guru bantu di Kota Bandung sudah berganti status menjadi PNS. Namun karena terganjal usia dan persyaratan administratif lainnya, ada 10 guru bantu yang urung mendapatkan pengangkatan. dini budiman
“Selama ke-10 guru bantu ini prosedurnya sesuai dengan peraturan perundangan, kami siap mendukung untuk memberikan gaji sesuai haknya. Ini bukan masalah tidak diperhatikan, namun kemungkinan karena kuantitasnya kecil, sehingga kesannya tercecer,” ungkap anggota Komisi A DPRD Kota Bandung Tomtom Dabul Qomar di ruang kerjanya, Jumat (27/5). Pihaknya berkomitmen memperjuangkan gaji 10 guru bantu tersebut dengan menganggarkannya dalam ABPD 2012. Untuk sementara ini, DPRD akan mengusulkan Badan Kepegawaian Daerah yang mengambil alih lantaran jumlah anggarannya relatif kecil.
Pihaknya akan mengusulkan pemberian gaji kepada 10 orang guru bantu dengan jumlah yang sudah disesuaikan dengan Permendiknas Nomor 7, yang mulai Januari 2011 angkanya ditetapkan naik menjadi Rp1 juta per bulan. “Jika dikalikan 12 bulan,maka jumlah yang dikeluarkan hanya Rp120 juta per tahunnya,” tambah Tomtom. Seperti diketahui, untuk tahun 2012, LPMP Jawa Barat tidak akan menyediakan anggaran untuk gaji guru bantu di Kota Bandung. Selanjutnya, anggaran harus disediakan oleh Dinas Pendidikan di masing- masing daerah dengan besaran yang sudah disesuaikan, yakni Rp1 juta per orangnya.
Sementara itu, Sekjen Forum AksiGuruIndonesia(FAGI) Kota Bandung Iwan Hermawan langsung mendatangi DPRD Kota Bandung sebagai respons pengaduan ke-10 guru bantu itu ke Sekretariat FAGI. “Karena terkait persyaratan yang ditetapkan oleh pemerintah, akhirnya para guru bantu ini tidak lolos menjadi pegawai negeri sipil (PNS).Namun karena sejak Januari LPMP juga menghentikan anggaran,” ujar Iwan di DPRD Kota Bandung,Jumat.
Iwan mengatakan, sesuai dengan Surat Keputusan Mendiknas Nomor 34 Tahun 2003, sekitar seribu guru bantu di Kota Bandung sudah berganti status menjadi PNS. Namun karena terganjal usia dan persyaratan administratif lainnya, ada 10 guru bantu yang urung mendapatkan pengangkatan. dini budiman
0Komentar