Jawa Barat Sarang Ekstrimis?
Sabtu, April 30, 2011
JAKARTA - Ketua Moderate Muslim Society (MMS), Zuhairi Misrawi, menduga bahwa Provinsi Jawa Barat saat ini telah menjadi pusat kendali dan kegiatan para ekstrimis. Dugaan tersebut, kata Zuhairi, terlihat dari banyaknya kelompok ekstrimis yang melakukan aktifitas secara terang-terangan di sana.
"Dalam pengamatan lembaga Moderate Muslim Society, kami menemukan sedikitnya ada 15 kelompok ekstrimis yang bermarkas di dalam wilayah Jawa Barat," kata Zuhairi, usai berdiskusi di press room DPR RI, Senayan, Jakarta, Kamis (28/4).
Temuan tersebut, lanjutnya sudah disampaikan secara resmi kepada Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Barat. "Anehnya, kedua pimpinan daerah itu tidak berniat untuk mendalami secara sungguh-sungguh laporan kami itu. Malah membantah bahwa ekstrimis ada di wilayahnya," ungkap Zuhairi.
Menurut Zuhairi, mungkin Gubernur dan Wakil Gubernur (Jabar) baru percaya kalau mereka secara langsung yang menjadi korban. "Kalau korbannya masih anggota kepolisian dan masyarakat umum, boleh jadi dua pejabat tersebut tidak percaya. Tapi kalau sudah menimpa dirinya, barangkali baru bisa mempercayai temuan kami," tegasnya.
Sebelum itu terjadi, mewakili Moderate Muslim Society, Zuhairi lebih lanjut berharap agar Gubernur dan Wakil Gubernur membuka mata hatinya, karena kelompok ekstrimis di wilayah Jawa Barat itu menurutnya sangat mudah untuk dideteksi. "Tolonglah buka mata hati. Sebelum anda yang jadi korban," pungkasnya. (fas/).
"Dalam pengamatan lembaga Moderate Muslim Society, kami menemukan sedikitnya ada 15 kelompok ekstrimis yang bermarkas di dalam wilayah Jawa Barat," kata Zuhairi, usai berdiskusi di press room DPR RI, Senayan, Jakarta, Kamis (28/4).
Temuan tersebut, lanjutnya sudah disampaikan secara resmi kepada Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Barat. "Anehnya, kedua pimpinan daerah itu tidak berniat untuk mendalami secara sungguh-sungguh laporan kami itu. Malah membantah bahwa ekstrimis ada di wilayahnya," ungkap Zuhairi.
Menurut Zuhairi, mungkin Gubernur dan Wakil Gubernur (Jabar) baru percaya kalau mereka secara langsung yang menjadi korban. "Kalau korbannya masih anggota kepolisian dan masyarakat umum, boleh jadi dua pejabat tersebut tidak percaya. Tapi kalau sudah menimpa dirinya, barangkali baru bisa mempercayai temuan kami," tegasnya.
Sebelum itu terjadi, mewakili Moderate Muslim Society, Zuhairi lebih lanjut berharap agar Gubernur dan Wakil Gubernur membuka mata hatinya, karena kelompok ekstrimis di wilayah Jawa Barat itu menurutnya sangat mudah untuk dideteksi. "Tolonglah buka mata hati. Sebelum anda yang jadi korban," pungkasnya. (fas/).