Breaking News
---

Saat Perhatian Orangtua Dirasa Tak Cukup

  Salah satu tersangka kasus narkoba, Putri Ariyanti Haryowibowo, saat menjalani pemeriksaan di Direktorat Reserse Narkoba Polda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Senin (21/3/2011). 

JAKARTA,  Penyalahgunaan narkoba di kalangan remaja bukan lagi masalah baru. Banyak anak yang terjerumus menggunakan obat-obatan terlarang karena berbagai alasan. Salah satunya yang sedang mencuat kasusnya saat ini adalah cicit mantan Presiden Soeharto, Putri Aryanti Haryowibowo.

Dihubungi Kompas.com, Rabu (30/3/2011), Roslina Verauli, psikolog remaja, menuturkan penyebab rentannya remaja terkena masalah narkoba. Namun, Vera tidak mau menyangkutpautkannya dengan masalah yang menimpa Putri sekarang.

"Ini dalam tataran umum saja ya. Saya tidak mau membicarakan Putri secara khusus. Remaja dari kalangan mana pun dapat terjerumus kasus narkoba. Justru lebih besar kemungkinan kena adalah anak-anak yang tinggal di tempat kumuh atau di jalanan karena akses mereka mendapatkan obat lebih mudah," ungkap Vera.
Ia mengatakan, selain anak-anak di tempat kumuh, dunia artis juga sangat rawan akan narkoba. Lingkungan pergaulan yang terlalu bebas tanpa kontrol menyebabkan mudahnya narkoba berkembang.

Kemudian tentu saja, anak-anak dari kalangan terpandang pun juga punya celah untuk mengonsumsi narkoba."Biasanya orang tuanya terlalu sibuk bekerja sehingga tidak punya waktu untuk sekadar ngobrol bersama anak. Kemudian keluarga broken home atau bisa juga orang tua yang terlalu cuek kepada anak-anak. Jadi ya apa-apa boleh, tidak ada kontrol yang tegas," tutur Vera.

Kontrol orangtua lebih menitikberatkan pada penerapan disiplin dan pengawasan terhadap anak. Perhatian memang menjadi sebuah elemen penting karena anak-anak yang tidak mendapatkan perhatian dan merasa tidak aman di tengah orang-orang dekatnya cenderung melarikan diri pada hal yang negatif.

"Perhatian penting, tapi perhatian saja tidak cukup. Lagi-lagi kontrol harus dipegang benar oleh orangtua dan seringlah ngobrol dengan anak. Buat mereka nyaman saat bersama orang-orang terdekatnya. Tekanan hidup atau stress juga penyebab remaja jadi pakai narkoba lho," kata Vera.
Tekanan hidup dalam kehidupan remaja ternyata tidak hanya berkisar pada masalah sekolah saja, melainkan juga masalah susahnya berkomunikasi dan sepakat dengan orang tua.

Selain itu, masalah dengan teman sebaya, sulitnya anak berhubungan dengan teman sebayanya sendiri menjadi sebuah tekanan bagi mereka. Hal ini juga berkaitan dengan kepribadian anak yang tidak berkembang.
"Kalau kepribadian si anak berkembang, percaya deh minim risiko dia kena narkoba. Kepribadian si anak berkembang itu artinya dia berani berkreasi untuk mengembangkan diri ke arah yang positif, " jelas Vera.

"Ikut ekskul sesuai minat misalnya, berani berkata tidak pada hal-hal yang negatif. Kepribadian anak terbentuk dengan baik semua kuncinya ada di keluarga dan orang tua. Jadi berilah ruang pada mereka untuk selalu merasa dicintai dan biarkan mereka sadar bahwa mereka juga harus mencintai orang-orang terdekatnya." 

KOMPAS.com
Baca Juga:
Posting Komentar
Tutup Iklan