GfOoTUz6TpM6Tfr9TUYpTpC6BY==
Light Dark
MUTIARA RAMADHAN........"INDAHNYA BULAN RAMADHAN".

MUTIARA RAMADHAN........"INDAHNYA BULAN RAMADHAN".

Daftar Isi
×

OLEH:MS. Anwar Sandiah.PELITA KARAWANG ON LINE-.MANUSIA pasti menghendaki dalam hidupnya dipenuhi dengan kesucian diri dan dihiasi oleh keindahan hati atau akhlak al karimah, sekalipun ia sadar tidak mudah meraih hal ini, tapi bila manusia ingin bercermin diri dari pada makna dasar Ramadhan dari akar kata “ramadha” artinya membakar, maka manusia akan memperoleh dua makna yaitu, pertama; membakar keburukan diri dari prilaku dhalim kepada orang lain dalam semua aspek kehidupan, baik secara sengaja maupun tidak, seperti berlaku ketidak adilan, penyalahgunaan kekuasaan, dan tidak amanah atas kepercayaan yang diembankan.

Dengan membakar keburukan, maka manusia akan menopang kecenderunngan hidupnya pada hakekat keindahan dan kesucian sebagaimana dilukiskan dalam Al-Qur’an “Sangat beruntunglah manusia yang senantiasa setiap saat mensucikan jiwanya”, karena makna hakekat kesucian jiwa menuntun manusia pada berbuat baik, jauh dari pertimbangan kebencian antara sesama manusia, meniadakan hal-hal subjektif yang merong-rong kewibawaannya, mampu memodali diri dengan lapang dada karena rendah hati menempatkan setiap penyelesaian persoalan dengan rasa memberi keadilan, sarat akan makna hidup patut diteladani, dan yang lebih utama adalah berjalan diatas dasar-dasar kebenaran cita dan citra makna hidup yang sesungguhnya, disinilah peran akhlak yang diajarkan dalam Islam.

Islam memang memandang akhlak sebagai bagian yang sangat menentukan kejernihan setiap persoalan hidup manusia, maka Nabi Muhammad diutus dengan misi “memperbaiki akhlak manusia”, karena akhlak adalah energi pembangkit peradaban manusia pada asas kehidupan secara terhormat.

Sebagaimana ditulis oleh A. Ilyas Ismail dalam Resonansi, bahwa Sejarawan Arnold Toynbe, dalam risetnya, membuktikan kebenaran tesis ini. Ia pernah meneliti lebih dari 21 peradaban yang hebat di dunia. Ternyata, diketahui 19 dari 21 peradaban itu musnah (runtuh). Ia runtuh bukan karena penaklukan dari luar (not by conquest from without), melainkan melalui kerusakan moral dari dalam (by moral decay from within).
Mencermati fenomena ini, maka akhlak memiliki kekuatan dahsat, bahkan lebih dahsat dari bom atom, bila akhlak menjadi bagian dalam hidup manusia, ia akan menentukan kehidupan manusia lebih terhormat dan terpandang dimata peradaban segala zaman.

Disinilah makna kedua; ramadhan (membakar), dimaksudkan adalah membakar kesombongan diri dari prilaku suka meremehkan orang lain, kesombongan dalam materi (harta kekayaan), berlagak pandai tapi menyesatkan diri sendiri maupun orang lain, suka berlaku curang karena ingin mempertahankan kepuasan duniawi dan harga dirinya, senang berjanji dalam kepura-puraan, suka dengki, menghasut, memfitnah dan prilaku lainnya yang memelaratkan, kesemuanya berimbas pada menjerumuskan hidup manusia tanpa makna dan sia-sia.

Al-Qur’an mengingatkan manusia “amat merugilah manusia jika setiap saat hanya pandai mengotori jiwanya”.Mengotori jiwa adalah perbuatan tercela yang scara psikologi semua manusia tak menghendaki berlaku dalam dirinya, namun karena manusia disodori oleh berbagai problem hidup yang sukar diselesaikan secara baik, mendorong ia berfikir terbalik ingin mencari jalan pintas mengatasinya, yang justru dengan berfikir terbalik inilah manusia akan menemui sendiri citra diri kekotorannya sendiri, justru pada saat yang sama ia pasrah dan mengabaikan kehidupan secra normal yang sesungguhnya lebih baik.

Akhirnya bila manusia ingin kembali kepada kefitrahan diri, sesungguhnya bulan suci ramadhan ini adalah momentum terbaik buat mengoreksi diri (membakar diri) dari kesombongan menuju ketawadhuan, keikhlasan, dan lapang dada. Membakar kebencian, kedengkian diri dengan kelemah-lembutan hati (akhlak al karimah). Membakar diri dari kemewahan materi dengan mengulurkan tangan lebih banyak bershadaqah, berzakat, dan berinfaq, mengangkat harkat dan martabat kaum dhuafa’.

Semoga amalan ramadahan membawa berkah dan keselamatan umat manusia. Amiin.Wallahu ‘alam.SUMBER:http://www.manadopost.co.id/index.php?mib=berita.detail&id=72553

0Komentar