GfOoTUz6TpM6Tfr9TUYpTpC6BY==
Light Dark
MAKANAN TAMABAHAN ANAK SEKOLAH

MAKANAN TAMABAHAN ANAK SEKOLAH

Daftar Isi
×
PELITA KARAWANG ON LINE-.Jakarta.Menteri Pendidikan Nasional Mohammad Nuh, bersama enam menteri lain, Jumat (13/8) siang di Jakarta, meluncurkan program PMT-AS (Pemberian Makanan Tambahan Anak Sekolah). Program yang merupakan salah satu realisasi dari Inpres No. 1 Tahun 2010 ini dijalankan secara bersama-sama oleh tujuh kementrian.

Kementerian lainnya adalah Kementerian PPN/Bappenas, Kementerian Dalam Negeri, Kementerian PDT, Kementerian Agama, Kementerian Kesehatan, dan Kementerian Pertanian.

"Program ini bertujuan untuk memperbaiki asupan gizi peserta didik di jenjang TK/SD dan RA/MI, sehingga dapat meningkatkan ketahanan fisik, minat dan kemampuan belajar siswa," katanya.

Program ini akan menjangkau 27 propinsi di 27 kabupaten yang penetapannya didasarkan pada kabupaten tertinggal; persentase penduduk miskin; dan prevalensi penduduk stunting.

"Total anggaran yang disiapkan sebesar Rp218 miliar berasal dari APBN-P dengan kelompok sasaran siswa TK/SD sebanyak 1,2 juta dan jenjang RA/MI 185 ribu murid," katanya.

Nuh menjelaskan, besarnya dana (unit cost) PMT-AS untuk tiap peserta didik per kali makan dengan kandungan kalori yang telah ditentukan, termasuk ongkos masak sebesar Rp 2.250,- untuk kawasan Indonesia bagian Barat, dan sebesar Rp 2.600,- untuk kawasan Indonesia bagian Timur.

Adapun persyaratan makanan tambahan itu dipersyaratkan mengandung 10-20% dari kebutuhan kalori dan protein siswa; mengandung energi 300 kilo kalori dan 5 gram protein; makanan juga harus terjamin kesehatannya; dan cita rasanya disesuaikan dengan target penerima. "Selain itu, bahan makanannya menggunakan hasil atau produk lokal. Jadi program PMT-AS ini bukan hanya semata ingin meningkatkan gizi anak, tapi juga menggerakkan ekonomi lokal dengan memanfaatkan produk-produk lokal," katanya.

Mantan Menkominfo ini juga menjelaskan, selain meningkatkan gizi dan ekonomi daerah melalui pemanfaatan hasil-hasil pertanian atau produk-produk lokal, PMT-AS juga untuk melestarikan sekalgus mengenalkan kepada anak-anak tentang makanan yang sehat dan bergizi, meski makanan tradisional sekali pun.

Pelaksanaan PMT-AS, katanya menambahkan, menjadi tanggungjawab Sekolah, Guru UKS, Komite Sekolah, dan Tim Penggerak PKK Desa/Kelurahan di bawah pengawasan Tim Koordinasi PMT-AS Kecamatan.

Secara rinci, program ini akan memberikan makanan tambahan sebanyak 54 kali penyajian yang dilaksanakan paling sedikit tiga kali dalam seminggu selama tahun 2010. "Bersamaan dengan pemberian program ini, siswa dididik untuk biasa hidup bersih dan sehat, yang merupakan bagian dari pendidikan karakter," katanya. (kem) //www.kemdiknas.go.id/list_berita/2010/8/12/gizi.aspx

0Komentar