SBY PEMPINAN MENGGUNCANG DUNIA ABAD -21
Minggu, Juni 27, 2010
PELITA ON LINE-.
Presiden SBY dan Ketua DPD Irman Gusman memperhatikan buku `Words That Shook The World` dalam format elektronik (e-book) karya Richard Greene, di Hotel Westin Toronto, Kanada, Sabtu (26/6) siang waktu setempat.
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menerima Richard Greene, penulis buku Words That Shook The World: Addendum-The 1st Decade of The 21st Century di Ruang Pier Four, Hotel Westin Harbour Castle, Sabtu (26/6) siang waktu setempat atau Minggu (27/6) pagi waktu Indonesia.
Pidato Presiden SBY di John Kennedy School of Government Harvard University, Boston, AS, pada tanggal 29 September 2009 yang berjudul Towards Harmony Among Civilization masuk dalam buku tersebut, bersama dengan pidato Presiden Amerika Serikat Barack Obama. Richard Greene menganalisa kedua pidato tersebut dalam buku itu.
Richard Greene mempersembahkan buku tersebut kepada Presiden SBY dalam bentuk buku dan buku elektronik.Buku elektronik atau e-book tersebut diluncurkan dalam dua bahasa, yaitu Inggris dan Indonesia yang dapat diakses di www.SBYObama.com.
Menurut Greene, Presiden SBY dan Presiden Obama adalah dua pemimpin yang paling mengguncang dunia dengan kata-katanya pada dekade pertama di abad ke-21. “Dengan pengetahuan, visi, serta watak dan pengalaman yang unik, menurut pendapat saya, anda termasuk dalam kategori pemimpin dengan kemampuan berbicara yang hebat. Pemimpin dan pembicara hebat lain yang ada dalam buku ini adalah Presiden Theodore Roosevelt, Winston Churchill, John F. Kennedy, Martin Luther King, dan Dalai Lama,” kata Richard Greene.
“Saya memilih pidato anda karena kata-kata dari Albert Einstein, ‘You cannot solve the problems of today with the thinking that created those problem”, dengan kata lain, kita memerlukan paradigma baru. Saya sangat terkesan dengan kata-kata dan pemikiran paradigma baru anda yang terdapat dalam pidato di Harvard tersebut,” puji Greene.
Dalam pidato tersebut, lanjut Greene, Presiden SBY berbicara mengenai soft power yang menekankan pada komunikasi dan kerjasama. “Anda adalah pemimpin pertama yang berbicara mengenai soft power dan pemimpin pertama yang berbicara mengenai kepedulian global yang merupakan inti dari pertemuan G8 dan G20,” terang Greene.
Richard Greene juga mendorong Presiden SBY menggunakan keahliannya yang luar biasa sebagai komunikator untuk membantu situasi tegang antara Palestina dan Israel, dimana belum ada seorangpun yang dapat menyelesaikan masalah tersebut.
Greene juga berbicara mengenai Presiden Obama yang pidatonya juga dimasukkan dalam buku tersebut. “Saya percaya bahwa 4 tahun yang dihabiskan Presiden Obama di Indonesia, mempelajari bahasa, kebudayaan, kebiasaan dan merasakan keramahan orang Indonesia memiliki pengaruh yang cukup besar pada watak dan gaya kepemimpinannya. Sebagai orang Amerika, saya percaya bahwa negara saya menjadi lebih baik karena presiden kami menghabiskan 4 tahun waktunya di Indonesia,” tandas Greene/di kutip dari situs http://www.presiden ri.co.id/Red.
Presiden SBY dan Ketua DPD Irman Gusman memperhatikan buku `Words That Shook The World` dalam format elektronik (e-book) karya Richard Greene, di Hotel Westin Toronto, Kanada, Sabtu (26/6) siang waktu setempat.
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menerima Richard Greene, penulis buku Words That Shook The World: Addendum-The 1st Decade of The 21st Century di Ruang Pier Four, Hotel Westin Harbour Castle, Sabtu (26/6) siang waktu setempat atau Minggu (27/6) pagi waktu Indonesia.
Pidato Presiden SBY di John Kennedy School of Government Harvard University, Boston, AS, pada tanggal 29 September 2009 yang berjudul Towards Harmony Among Civilization masuk dalam buku tersebut, bersama dengan pidato Presiden Amerika Serikat Barack Obama. Richard Greene menganalisa kedua pidato tersebut dalam buku itu.
Richard Greene mempersembahkan buku tersebut kepada Presiden SBY dalam bentuk buku dan buku elektronik.Buku elektronik atau e-book tersebut diluncurkan dalam dua bahasa, yaitu Inggris dan Indonesia yang dapat diakses di www.SBYObama.com.
Menurut Greene, Presiden SBY dan Presiden Obama adalah dua pemimpin yang paling mengguncang dunia dengan kata-katanya pada dekade pertama di abad ke-21. “Dengan pengetahuan, visi, serta watak dan pengalaman yang unik, menurut pendapat saya, anda termasuk dalam kategori pemimpin dengan kemampuan berbicara yang hebat. Pemimpin dan pembicara hebat lain yang ada dalam buku ini adalah Presiden Theodore Roosevelt, Winston Churchill, John F. Kennedy, Martin Luther King, dan Dalai Lama,” kata Richard Greene.
“Saya memilih pidato anda karena kata-kata dari Albert Einstein, ‘You cannot solve the problems of today with the thinking that created those problem”, dengan kata lain, kita memerlukan paradigma baru. Saya sangat terkesan dengan kata-kata dan pemikiran paradigma baru anda yang terdapat dalam pidato di Harvard tersebut,” puji Greene.
Dalam pidato tersebut, lanjut Greene, Presiden SBY berbicara mengenai soft power yang menekankan pada komunikasi dan kerjasama. “Anda adalah pemimpin pertama yang berbicara mengenai soft power dan pemimpin pertama yang berbicara mengenai kepedulian global yang merupakan inti dari pertemuan G8 dan G20,” terang Greene.
Richard Greene juga mendorong Presiden SBY menggunakan keahliannya yang luar biasa sebagai komunikator untuk membantu situasi tegang antara Palestina dan Israel, dimana belum ada seorangpun yang dapat menyelesaikan masalah tersebut.
Greene juga berbicara mengenai Presiden Obama yang pidatonya juga dimasukkan dalam buku tersebut. “Saya percaya bahwa 4 tahun yang dihabiskan Presiden Obama di Indonesia, mempelajari bahasa, kebudayaan, kebiasaan dan merasakan keramahan orang Indonesia memiliki pengaruh yang cukup besar pada watak dan gaya kepemimpinannya. Sebagai orang Amerika, saya percaya bahwa negara saya menjadi lebih baik karena presiden kami menghabiskan 4 tahun waktunya di Indonesia,” tandas Greene/di kutip dari situs http://www.presiden ri.co.id/Red.