Breaking News
---

UNTUK PARA KORUPTOR.......

KARAWANG,PELITA-.
Bukannya untuk menghiperbolakan,tapi ini nyata dan terasa, terjadi lagi serta terulang-ulang selalu.perlu kiranya,sedikit ingin menggugahkan lalu untuk di kaji bersama.karena ini penyakit dan,bukanlah milik bangsa kita yang tersohor adat ke Timurannya.kalau kita hitung-hitung dan membacanya dengan seksama bahwa,bangsa Indonesia yang ada,hidup dan tersebar di Nusantara itu,pasti lebih banyak yang muda-mudinya di banding yang Manula.muda–mudi adalah usia ranum,tunas bangsa.mereka mempunyai satu kebiasan yang alami yaitu meniru.apa yang mereka lihat,dengar dan sangat besar di antara mereka,cendrung meniru lalu mengekpresikan atau untuk merasakan seperti apa yang mereka dapati.

Seterusnya,bila”Kasus Century’ adalah ,ajang pendidikan politik bagi muda-mudi di Nusantara dan gelar rapat Pansus yang di Senayan oleh media gambar atau cetak di Live lalu di tonton mereka.apakah itu jadi tuntunan atau pembelajaran bagi yang muda,? apakah tega kita atau ,adakah kekhawatiran ucapan atau prilaku yang kurang atau,sedikit meningggalkan etika ataupun bergeser dari adat ketimuran di tiru dan di praktekanya nanti oleh muda-mudi bangsa.Tidaklah baik,bila ada seorang anak kepada bapaknya mengatakan dengan kalimat,”Ketam menyuruhkan anaknya berjalan betul,Mengembang Ketiak amis dan, apakah itu tidak kesturi karena baunya?”,

Pansus Century seharusnya, Kicang Kecoh Ciak “Suatu perkara yang diperiksa harus ada buktinya”,bukannya bangsa sudah mengkilang membajak pula.bangsa kita harus keluar dari KKN tepis pribahasa “ Sebagai dawat dengan kertas”.

UNTUK pelaku KKN harus terima melekat kersik ke tubuhnya.mari kita jaga dan pelihara adat ketimuran milik bangsa.hati-hatilah bicara jangan merasa,kuat ketam karena sepit,Kuat burung karena sayap,Kuat ikan karena radai,Mulut mu hariamua mu.Mari buat pelaku KKN bagi kucing di bawakan Lidi bukannya seperti sekarang,para MARKUS dan koruptor,Ibarat kucing lepas senja.ingat karakter KKN adalah duduk berkisar,duduk berpaling dan utama Pansus jangan berujung sekutuk beras basah./Aa
Baca Juga:
Posting Komentar
Tutup Iklan