Breaking News
---

TRANSFORMASI DIRI ADALAH 1000 SOLUSI UNTUK PGRI........?

“DIKOTOMO DI TUBUH PGRI “
Karawang,PELITA.-

Membaca situasi secara real time, perkembangan dunia pendidikan Karawang secara umum.memang ada peningkatan pencapaian yang tajam di level mutu pendidik dan pendidik, serta infrastuktur di banding dari lima tahun silam. Semua tidak lepas dari sosok – sosok para pemimpin daerah , dinas terkait , para guru dan para tenaga kependidikan , MEREKA sebagai pelaku yang matang, multi dimensional,komplek dan dorongan lapisan masyarakat yang mulai peduli akan pentingnya pendidikan. KHUSUS nya di kabupaten kita, memang semua sesuai visi dan misi pendidikan kabupaten Karawang. Apakah sempurna itu kah dunia pendidikan kabupaten Karawang di masa-masa transisi kepemimpinan yang berdaulat sekarang ?

Dalam satu acara “ RENUNGAN jelang HUT KE-2 MAJALAH PELITA KARAWANG (24 April 2010) BERSAMA PARA PEMBACA “,yang di adakan oleh Redaksi PELITA KARAWANG pada tanggal 26 MARET 2010 di Rumahnya Pimpinan Redaksi PELITA di Tempuran Karawang.Renungan yang format Diskusi ini di isi bab pendidikan dengan bertajuk “ Mari bersama tingkatkan mutu pendidik dan pendidikan kabupaten karawang “ .dalam acara ini masih ada terkelupasnya pertanyaan-pertanyaan mendasar dari para peserta yang hadir , di antaranya :

1.Sudahkah system pendidkan berjalan normative, dan obyektif oleh para pelaku” pendidik”,dinas terkait sejauh mana pemerintah daerah ,lembaga-lembaga terkait atau indifenden, social control atau masyaraktat dalam pengawasan terhadap pelaksanaan dan penyelenggaran pendidikan di kabupaten karawang ?

2.Apakah hasil pendidikan di kabupaten karawang yang jadi barometer Jawa Bara , sudah dapat di nikmati oleh seluruh masyarakatnya ?

3.Sejauh mana usaha dan upaya PEMDA dan para wakil rakyat dalam mengatasi infrastuktur, peningkatan mutu pendidik dan pendidikan serta, kebutuhan guru yang mendesak dengan memenuhi kesejahteraan atau,pemberian penghargaan atas prestasi dan dedikasi para guru?, “ transport “.

4.Bagaimana nasib guru bantu atau,para honorer dan tenaga kependidikan nya “ ada yang rangkap jabatan dan lalu, peran rekan guru di madrasah dan swasta”. Di saat mereka membutuhkan legimintasi dan kesejahteraanya?

5.Sejauh mana optimalisasi dari peran dan fungsi Dewan Pendidikan dan Komite sekolah. karena ada yang beberapa anggapan dari berbagai pihak hal Komite sekolah bisa normative di saat tertentu saja, misal di pembangunan sekolah.

6.Adanya bantuan oprasional sekolah atau BOS dan ,lain-lainya dari pemerintah.misal dan APBN,APBD 1 dan APBD 2, yang berdampak aura redup PSM nya atau,peran serta masyarakat dan , atau para donator ke sekolah-sekolah untuk membantu. Lalu,adakah solusi-solusi oleh pemerintah pusat, propinsi atau dinas-dinas tertentu untuk mendorong atau menumbuh kembangkanya PSM, guna mempercepat dengan memberdayakan lapisan masyarakat dalam membangun dunia pendidikan yang berparadigma baru ?

7.PGRI sebagai wadah organisasi guru, apakah sudah maksimal atau seoptimal mungkin dalam memberikan , dan melindungi atau memperjuangkan hak dan kewajiban para guru menuju propesionalitas, dengan masih ada yang terbentur para anggotanya dan kendala SDM atau pun system mekanisme yang ada dibuat berliku-liku terindikasikan , serta utama bagai mana dengan masih tergambarnya dikotomi dalam tubuh organisasi PGRI. Misal di upacara HUT PGRI (25 November 2009) di Karang pawitan yang masih terpilih –pilih dalam memeriahkanya,kalau mereka beralasan karena terlambat ,” itu tidak tepat dan termasuk perbuatan tidak jujur”.selanjutnya penulisan pancasila sebagai hukum dari bupati karawang , “ itu sangat terlalu ringan bagi mereka yang kurang memaknai,artinya peringatan 25 november HUT PGRI miliknya sendiri?

Lalu di akhir acara tersebut,di tarik beberapa kesimpulan secara bersama, yang dipimpin yang oleh Abdul kodir alias AKO sebagai moderator diskusi, dan hasil sebagai berikut :

1.Masih di pertanyakan peran dan funsi sesuai kapasitas masing-masing serta,tindak lanjutnya, guna mengentaskan kendala-kendala yang ada untuk lebih segnifikan atau misal ,nyata adanya dikotomi ditubuh PGRI karawang.

2.Berbangga hati atas prestasi –prestasi kabupaten karawang di tingkat regional dan nasional serta mengucapkan terima kasih pada pihak-pihak terkait tentunya, sebagai mana hasil=hasil pendidikan yang telah di capai yang telah di raih selama ini . dengan tidak mengurangi rasa hormat peserta diskusi “ memberikan pula pengakuaan dan penghargaan “ atas keberhasilan kabupaten karawang sebagai daerah tercepat beradaptasi, dengan pemenuhan kebutuhan – kebutuhan pendidikan masyarakatnya . satu bukti hasil,dengan di nobatkan sebagai KARAWANG daerah barometer pendidikanya di tingkat JAWA BARAT.

3. Tersimpul juga,Kabupaten Karawang harus bersedia dan mampu secara optimal dan maksimal menghadapi perkembangan yang pesat dan cepat, atau harus bisa transformasi diri sebagai,imbas keberhasilan dan tuntutan jaman , guna menghadapi tangtangan di pentas nasional demi perubahan – perubahan yang lebih baik dan kemajuan zaman yang bersifat Transasi, kontribusi, rasional dan, untuk taat system atau aturan-aturan kedepan yang di berlakukan , guna mencapai martabat dan hakekat pendidikan yang sesuai dengan prinsip-prinsip dasar pendidikan yang berahlaq dan bertaqwa.

Dan pada kesimpulan lahir di sampaikan pula,bahwa PELITA KARAWANG dengan perkembangan yang begitu pesat dan ,kini hadir dengan Internet hariannya (www.pelitakarawang.com),agar lebih eksis perhari berita pendidikannya.karena sebagai media yang menyoroti atau mengawal dunia pendidikan,di harapkan lebih mempertegas bila di temukan hal negatif dengan tidak selalu,memberikan kesempatan selalu pada oknum –oknum dunia pendidikan.semua disinyalir karena menganggap,PELITA KARAWANG terlalu landai(jarang ekspos negatif) dalam mensikapi mereka oknum dan,permintaan tersebut di sambut baik oleh jajaran Stap dan Redaksi PELITA KARAWANG dengan mengatakan dan berjanji ,siap dan akan dibuktikan./Asep Tejamukti.
Baca Juga:
Posting Komentar
Tutup Iklan