Breaking News
---

OTORITAS JATILUHUR HARUS TANGGUNG JAWAB…..!!!

KARAWANG,PELITA-.
Dalam rangka mempelajari Ketahanan Pangan,Infrastruktur dan Irigasi, Rombongan DPRD Kabupaten Aceh Utara melakukan kunjungan kerja ke Kabupaten Karawang. Kedatangan rombongan dipimpin oleh Ketua DPRD Aceh Utara Ismaul Munir diterima secara langsung oleh Bupati Karawang, Drs. H. Dadang S. Muchtar di Gedung Singaperbangsa Lt. II Pemda Karawang(Senin).

Dalam kesempatan tersebut,Ketua rombongan Aceh menjelaskan bahwa pihaknya tertarik melakukan kunjungan kerja karena Kabupaten Karawang merupakan Kabupaten yang menjadi sumber dan lumbung padi Jawa Barat yang sangat terkenal sejak dulu, dan keberhasilannya dibidang Pertanian karena sistem Infrastruktur dan irigasi yang memadai, dan rencana ini telah lama kami rencanakan namun Alhamdullah baru hari ini bisa terlaksana. Dipilihnya Kabupaten Karawang karena secara geografis Karawang hampir sama dengan Kabupaten Aceh Utara di daerah kami sehingga sangat cocok untuk menjadi bahan acuan dalam membangun Kabupaten Aceh Utara di bidang Pertanian, ketahanan pangan dan infrastruktur irigasi. jelasnya.

Oleh karena itu, lanjut Munir, pihaknya berupaya untuk datang ke Karawang ,untuk mempelajari secara dekat teknik-tekhnik memimpin dari seorang Drs. H. Dadang S. Muchtar dalam keberhasilannya di sektor Pendidikan,Kesehatan dan Ekonomi Kerakyatan. khususnya perkembangan dan ketahanan pangan di Kabupaten sehingga kai dapat belajar karena di Aceh Utara masih banyak kendala dan hambatan. ”Sehingga input dan output yang didapatkan tidak seimbang, dan outcome yang diharapkan pun sulit tercapai,” tambahnya.

Bupati Dadang S. Muchtar dalam sambutannya menjelaskan, saat ini Kabupaten Karawang sedang dilanda banjir, dan saya mohon doanya agar masyarakat saya diberikan ketabahan dan kesebaran, namun di balik ujian ini saya menegaskan ,bahwa wilayah pesawahan tekhnis masih aman, yang banjir hanya di sebagian kecil di kota Karawang, itupun akibat sistem Bendungan yang tidak jalan, dan perlu diketahui bersama bahwa Karawang di apit leter U oleh sungai Citarum, dan sistem irigasi sepenuhnya otoritas Jati Luhur, Pemerintah Daerah tidak punya kewenangan, namun sangat di sayangkan dan ironis ada 17 pintu Air yang tidak berfungsi dan anehnya kenapa sistem pembagi tidak berjalan, sehingga air semakin tinggi sedangkan yang pembagi ke Kalimalang sampai ke Jakarta kering.ini tidak fair dan Bupati mengadukan kepada pihak berwajib agar segera menyelesaikan permasalah ini dan Otoritas Jatiluhur harus bertanggung Jawab serta secepat mungkin untuk diperiksa, ucapnya.

Bupati menambahkan bahwa terkait dengan sistem infrastruktur dan irigasi pihaknya terus berupaya walaupun dari Anggaran dari 1.478.476.378 dari besar anggaran itu hanya 500 milyar saja yang dapat di rasakan oleh masyarakat, namun dirinya terus menekan dan mampu memang uang itu semaksilam mungkin agar bisa dirasakan oleh masyarat, dibidang pendidikan telah banyak gedung sekolah yang dibangun dengan mewah, Kesehatan dan Ekonomi Kerakyatan. Jadi diakui oleh dirinya bahwa Karawang adalah Kabupaten yang masih aman dan mempunyai stok pangan yang cukup.

Anggota Komisi D DPRD Kab. Aceh Utara M. Ridwan mengemukakan bahwa kami di Aceh Utara memang mirip dengan Kab.Karwang namun masyarakat kami sangat enggan bertani, menggarap sawah, karena menurutnya Mayarakat kami banyak yang melirik menjadi Karyawan di Perusahaan Besar, ada 6 proyek vitas yang menjadi minat masyarakat yakni Migas, dan Expor Mobil, oleh karenanya pihaknya ingin belajar Ke Karawang yang mempunyai Misi dan keseimbangan antara Pertanian dan Industri.

Rombongan DPRD Kab. Aceh Utara kemudian di ajak untuk melihat secara langsung infrastruktur jalan dan irigasi yang langsung di pandu oleh Assisten Pemerintahan Drs. H. Saleh Efendi, yang melihat waduk/bendungan Walahar, Saleh juga di dampingi oleh Kadis Pertanian Nahrowi dan sejumlah instansi terkait./HUMAS PEMDA/Red.
Baca Juga:
Posting Komentar
Tutup Iklan